Senin, 07 Maret 2016

Terima Kasih, Tuhan.

Terima kasih Tuhan hidupku asik.
Hidup asik tak selalu harus sempurna, kadang dari ketidaksempurnaan itu kita menemukan celah asik dan menyenangkan. Seperti saat ini. Postingan pertama di tahun 2016 yang sudah hampir melampaui kuartal pertamanya. Ke mana saja saya? Sok sibuk, barangkali.

Saya merasa beruntung dilahirkan dan besar di kota Jogja, amat sangat bersyukur.Meskipun saat ini bagi saya kota ini ancaman untuk terlalu nyaman, setidaknya kota ini sampai kapanpun adalah rumah, tempat bersandar dan tempat melepas segala lelah, penat bahkan berbagi kebahagiaan.

Akhir akhir ini saya merasa ditohok oleh cerita beberapa orang yang baru saya temui, atau baru saja saya temui setelah sekian lama. Teman lama, teman baru, tak terkecuali mantan pacar waktu masa awal SMA. Saya merasa lucu. Bagaimana saya terkadang terlalu getir merasakan pahit yang tak seberapa pahit hal-hal yang saya alami. Hidup itu berwarna, yang tak memiliki warna saja berwarna. Macam-macam dan berbeda-beda. Tuhan sudah menggariskan warna warna itu sebagai alur dari proses pendewasaan diri kita, bukan begitu?

Tak ada jalan hidup yang mudah dan mulus, kita pasti membutuhkan orang lain untuk bangkit, berusaha dan mengulurkan tangan dan peluk. Coba ingat kembali orang-orang yang berarti dalam hidup kita, Bukankah Tuhan itu begitu adil dan bijaksana?

Terima kasih Tuhan, hidupku asik.

Kamis, 31 Desember 2015

365 of 365

terima kasih sudah menjadi tahun yang penuh dengan keikhlasan, perjuangan, dan penerimaan.

Minggu, 05 Juli 2015

Jika Benar, Aku.

Aku selalu menangis di minggu sore
Sebab saat itu aku tengah merayakan kesedihanku

Aku tak kuasa membendung pilu-pilu
Dan kecemasan yang selalu bergandengan tangan menguatkan sebuah memar.

Aku.
Jika memang benar aku,
Bukan dia
Jika benar aku
Alasanmu tinggal
Jika benar aku
Satu satunya
Yang tak pernah kau mungkinkan.
Kamu.

Jika aku alasanmu tak berbahagia,
Maka relakan aku pergi.
Jika aku alasan dia tak memiliki bahagiamu.
Maka biarkan aku memeluk seluruh rasa 
yang sebenarnya tak pernah aku miliki.

Di sudut kamar itu.
Jogja, 28 Juni 2015

Kamis, 05 Maret 2015

Nagam Wa Najam

Keyakinanmu adalah kekekalanku
Memunculkan seribu kesesalan yang terendap dalam selasar pikirku
Merakit keniscayaan yang tak tau kemana berlabuh

Kekekalanku adalah omong kosong
Serupa najam yang kau lapisi pada tapak tapak arang pada
Senyampang nagam yang bermula dari dasar lautan banda naira

Omong kosong adalah rangkaian kosa kata tak bermakna yang kau buat seolah-olah bermakna dan kau isi dengan nagam dan najam dan kepura-puraan

Jogja, 5 Maret 2015

Rabu, 04 Maret 2015

Casuarina Equisetifolia

Dalam rindang pohon eru
Aku menengadahkan harapanku
Menyusunnya dalam tiap ranting yang kokoh
Menitipkan setitik dua titik mimpi di dalamnya.

Dalam teduh pohon eru
Aku menyematkan doaku
Menyelipnya dalam setangkup haru pada daun daun gugurnya

Dalam ketabahan pohon eru
Aku menitipkan hatiku
Menitipkan juga ragu
Yang menyaru dengan tetesan embun pagi
Di setiap sela jari pohon eru.

Jogja, 4 Maret 2015

Memajuh Mimpi

Dalam gelas berisi mimpi itu
Kulihat dua bola mata yang memandang nanar
Diam
Diam
Diam
Lalu menangis

Dalam langit mimpi yang menjatuhkan kepucatpasian semesta
Kutatap dua telapak tangan yang rapuh
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Lalu jatuh

Dalam pekat pekat arang pada
Langit dalam gelas itu berkecamuk,
Ada sepasang bola mata juga kedua telapak tangan
Yang sibuk memajuh mimpi
Mulut-mulut mereka penuh darah
Tangisan dari mimpi-mimpi
Tak ada ampun

Hingga hingar bingar tak ada lagi
Hingga harapan tak bersuara lagi
Hingga hidup enggan bangkit kembali.

Jogja, 3 Maret 2015

Senin, 02 Maret 2015

SARIRA

Ada yang hancur dalam semayam yang betah berlama-lama tinggal.

Seperti magma yang menyongsong kekalutan sarira.

Menjadi debu, abu, atau masa lalu?

Jogja, 2 Maret 2015

Pada Malam Ganjil

Pada malam ganjil
Lagu pelantun rindu
Samar

Tercekat
Pada pusang-pusang perasaan.
Drama romantika menjelma
Memendam mimpi
Meramu haru di ujung jari.

Minggu, 01 Maret 2015

Talah Temu

Tersebut aku.
Pada sebuah langkah yang tak bisa kusebut langkah
Pada sebuah juang tak tak bisa kubilang berjuang

Bertalah-talah aku
Menuju kamu.

Menjangkau sesalku
Menelan bulat cemoohmu

Bertalah-talah aku
Menuju dulu.

Kepada temu yang urung kau pertanyakan.

Jogja, 1 Maret 2015

Rabu, 11 Februari 2015

Semangat, ya!

Teruntuk:  @onlydis

Apalah usaha manusia bila dibandingkan dengan kuasa Tuhan?
Tak ada.

Apalah arti segala rencana yang tak sesuai dengan harapan bila Tuhan sudah menggariskan rencana terbaik Nya.

Aku tak berbicara tentang Tuhan dan keimanan, sebab beda hanyalah segelintir benang rumit dari sebab akibat itu. Tapi, sudah selayaknya sesama manusia iyu saling membantu, kan?

Jadi, semenjak tau akan ada satu hari di mana kita harus menuliskan sebuah surat untuk seseorang yang membutuhkan dukungan, aku berpikir. Sekali, dua kali, tiga kali. Sampai di suatu ketika aku ingat bahwa ada yang berkutat dengan tugas akhirnya, satu tingkat di atas skripsi, berpuluh kali lipat beban dan hambatannya. Ya, seorang teman yang sedang berjuang menyelesaikan tesis demi meraih gelar magisternya sebelum tengah taun ini. Yang suatu ketika, saat semangat menggebu meski tugas akhir ini sudah dikerjakan menahun, tiba-tiba justru banyak sekali hambatan yang datang. Mengganggu. Membuat lemah harapan dan doa-doa.

"Kata dosenku aku disuruh ganti judul aja. Padahal udah bab 5 , kurang satu bab lagi"

Aku yang tadinya tengah tertawa karena suatu hal, berubah terdiam.

"Itu dosen mungkin lagi selintas aja kali mas. Coba besok konsul lagi baik-baik." Jawabku. Karena aku tau betapa susahnya tesis melihat kakak kandungku yang juga baru saja menyelesaikan s2 nya, yang sanggup untuk membuat pusing satu rumah.

Tak hanya satu, ada pula kejadian berurutan entah dari dosen, keluarga, pacar atau pun konspirasi semesta mana lagi yang selalu menghambatmu menyelesaikan ini.

Segala sesuatu ada untuk diperjuangkan. Jika dalam usahamu terasa begitu sukit untuk kau jalani, percayalah akan ada yang tak ternilai setelah ini.

Kalau diinget-inget lagi, pusing tesismu itu bermanfaat lho. Coba aja diinget berapa puluh puisi yang dibikin di sela-sela kegeseran otak akibat capek urus tesis. Siapa tau kelar tesis bisa bikin buku kayak aku :)))

Ini surat penyemangat ya. Inget, kalau cepet selesai bisa ketemu pacar, keluarga, ponakan yang baru lahir, terus bisa rame-ramein komunitas sambil bikin banyak karya. Karena kita ga akan naik ke anak tangga berikutnya kalau kita aja enggan beranjak dari sini.

Itu naskah wawancaranya dikelarin, biar bisa ujian bulan ini. Motivasiku cuma satu: mau rusuh pas sidang pendadaran tesismu. Huahahahaha.

Mangat ya mz maneman sama gelar coumlaudenya kalo gak gek di selesaikan. Haha.

Kiki Ramadhani.

Jumat, 30 Januari 2015

Doa-Doa Pertama



Selamat pagi.

Seperti biasa, selalu ada doa pada yang pertama. Selalu ada rasa yang berbeda di setiap mula. Setiap jumpa apalagi. Diiringi lagu Float – Sementara doa-doa di pagi Yogyakarta kupersembahkan padamu.

Ada doa dari rindu-rindu yang kuselipkan diantara keheningan dini hari. Ada pula doa dari setiap ketidakpedulianku di waktu-waktu padat ini. Ketahuilah, doa itu bisa berupa apapun, dan wujud dari sebuah doa bisa jadi hadir di setiap masa yang sama sama kita hindari berdua.

Tak usah khawatir, tak usah cemas. Kita sudah sama-sama mengerti bahwa terlalu mengkhawatirkan sesuatu hanya meninggalkan bekas-bekas tak baik, dan itu membuat candu. Lebih baik kita sama-sama merangkai doa demi kebahagiaan masing-masing.

Ada doa dari senyap yang tak bergeming
Ada doa dari bungkam yang selalu terpendam
Ada doa dari genggam yang tak pernah menggenggam.
Rindu? Ia selalu berada di tempat yang sama. Mengantar doa dan surat-surat kita.

Selamat menikmati pagi dan secangkir kopimu, Saka.

Yogyakarta, 30 Januari 2015

Kira.

Kamis, 29 Januari 2015

Kelahiran anak pertama: Memorabilia

Akhirnya! 31 Januari 2015 tanggal baik yang saya pilih untuk merayakan kelahiran anak pertama saya: Memorabilia. Buku puisi yang sudah sekian lama saya urus dan akhirnya dengan sangat bangga saya memegang dan membacanya. Alhamdulillah.

Karena fotonya ga bisa di attach di sini. Info lengkap bisa cek linimasa twitter: @puisiindojgj @kiramadhani

Dan silakan cek whatsapp kalian masing masing siapa tau ada undangan kelahiran buku ini!

Akan ada acara menarik, bincang buku, pembacaan puisi dari saya dan teman teman, juga penampilan spesial dari teman2 soundcloudYk. Ps: dua puisi saya akan ada yang di buat lagu lho. Penasaran? Datang langsung ke djendelo koffie, togamas affandi lantai 2, pukul 15.00-18.00

Mari rayakan kenangan! ^^

Kamis, 15 Januari 2015

Sepenggal Hujan Dini Hari yang Selalu Memunculkan Kerinduan

Rintik hujan dini hari adalah bahasa dari rindu yang tak sempat kuucapkan sebelumnya. Lewat deras dan angin kusampaikan kerinduan ini.


Hujan dini hari.

Pada percakapan bisu bulir air yang jatuh ke tanah.

Menyenandungkan lagu-lagu melankolis yang seketika menyentuh dasar hati para pemujanya.

Selalu jatuh. Selalu jatuh.


Hujan dini hari.

Aku berbincang dengan bintang yang tak terlihat.

Aku memanjatkan doa-doa pada pintu langit yang terbuka luas

Aku memohon. Memohon dengan kelapangan dan keikhlasan.


Jangan jatuhkan aku pada hati yang salah.


Jangan. Jangan lagi.

15/1/15
01.50 wib

Selasa, 13 Januari 2015

Kupu-kupu

Ada kupu-kupu di perutku. Ia membuncah bak gelitik manja yang selalu membuatku tertawa.

Ada kupu-kupu di perutku. Ia tak pernah membuatku betah marah lama-lama.

Ada kupu-kupu di perutku. Semakin lama semakin banyak. Menyeruak lewat seluruh sisi seketika mulai memunculkan misi.

Ada kupu-kupu di perutku. Ada kamu di kepalaku.

Puisi Indo Jogja: Ketika Laut Berbicara.

Besok, 14 Januari 2014 komunitas Puisi Indo Jogja mengadakan acara rutin yang merupakan acara perdana di tahun ini memperingati Hari Laut dan Samudera yang jatuh pada tanggal 15 Januari. Acara ini sekaligus dalam rangka mendoakan saudara-saudara kita yang menjadi korban musibah Air Asia. kali ini, saya akan membacakan tiga buah puisi, diantaranya Senja di Pelabuhan kecil dari Chairil Anwar, dan dua puisi dari Afrizal Malna. Want to join us? Just come to togamas lantai 2 atau djendelo koffie jalan affandi Yogyakarta besok jam 7 malam. Datang dan bacakan gelombang puisimu!

More info: twitter.com/puisiindojgj

Cheers.

Kiki Ramadhani.