Kamis, 29 Maret 2012

welcome, 20 years-old

Pagi yang tidak biasa, kuliah masih nanti sore, tapi entah mengapa tidur 5 jam sudah mencukupkan aku. tidak juga sebenarnya, terbangun karena masuk angin itu tidak ciamik sepertinya, di sambut teh hangat ibu dan berkata bahwa umurku sudah bertambah satu, berkata singkat bahwa aku harus lebih dewasa. yap! I'll do, Mom :) 
sebelumnya sempat mengambil handphone yang masih tertancap charger dan lagunya masih nyala. *lupa dimatikan dari semalam* ada dua pesan singkat disana. dari seorang sahabat, dan kamu.
pesan singkat dari kamu sangat sederhana, hanya saja tampak berbeda, ya karena kamu :p

"selamat ulang tahun, sayang :D. semoga berkah dan barokah :*"

cukup membuat pagiku di kelilingi merah jambu seketika #cielah

disusul beberapa kata kata ucapan dari sahabat dan keluarga, pagi yang kepagian ini sangat amat hangat dan mengharukan :')


dan aku mau sujud syukur gara gara handphone seorang disana sudah lumayan membaik setelah terjun bebas ke bak mandi. hahaha. biar kangen yang menumpuk ini bisa tersampaikan secepatnya :)


sampai pukul 9.54 wib saat ini, sangat amat ingin mengucapkan syukur yang tidak henti hentinya ke Allah SWT Tuhan Maha Tau Segala. Sang Maha Bijaksana. aku yakin semua yang terjadi ini atas kehendakMu. terlebih Kau selalu berlaku baik meski kadang aku lalai mengingatMu. Terimakasih untuk seluruh berkah dan anugerah serta bahagia yang Kau beri :)

duapuluh, seperlima abad, kembali me-reka dan memutar dengan gerakan lambat memora dari tahun ke tahun silam. kembali mengingat apa apa yang sudah terjadi, sudah terlewat, atau bahkan sudah selesai terlaksana. dan berputar cepat ke masa disini, kekehidupan nyata yang harus tetap kujalani. untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, penuh keoptimisan dan kesederhanaan. semoga aku selalu diberi kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi. dan mewujudkan mimpi dan cita yang belum sempat terealisasi.

welcome, 20 years-old
bring me to be a better person, to be more mature and can make proud everyone who love me.

satu lagi. semoga kisah yang kini berakhir bahagia. itu saja :)

Rabu, 28 Maret 2012

akhir 19

well, satu jam lagi, genap sudah saya menjadi dua puluh. sejenak ingin introspeksi diri, mengenang apa saja setahun terakhir.
masih dengan kisah kasih yang rancu, sedikit di bumbuhi benih cinta yang layu sebelum sempat berbunga. memangkas pesakitan pesakitan yang terlahir dari sebuah hasrat rasa yang sia. beruntung, saya masih diberi sedikit waktu untuk mencerna, menelaah tiap detik langkah hidup saya menjadi lebih baik. beruntung saya berada dalam lingakaran orang berhati tulus membimbing jalan saya yang senantiasa tidak melebihi batasnya. masih pada ranah yang aman. cukup.

3 bulan awal tahun yang begitu menguras otak, keringat, dan emosi. beberapa dari mereka, orang orang yang ternyata berhati keji itu seketika menemui ku dengan berbagai rupa-nya. meski dulu aku tak sekokoh yang mereka kira, kini aku sudah bisa bangga karena aku tidak akan lagi khawatir kebahagiaanku akan terenggut begitu saja. saya tidak boleh lengah. tidak boleh kalah.

sampai pada masa yang sederhana dan tidak ternyana. doa doa kecil yang terpanjatkan mulai mendekat. memunculkan secercah kisah lama yang hadir kembali dengan senyum mengembang, semesta mengiringi, menghantarkannya padaku, saat itu. saat benar benar nyaris terjatuh. hampir terjatuh. dan saya tau itu jawaban Tuhan Yang Maha Adil dan Bijaksana. sungguh tiada yang dapat menandingi kuasaMu :)

datang yang tak disengaja, menelusuk ke relung hati yang sedikit melemah, kau datang, dan mengisinya.
bagiku kau bukan tokoh baru. sudah banyak tau tentang seluk beluk kamu. tidak terduga. hanya saja aku tidak tau ini akan terjadi, akan benar benar nyata terjadi. sungguh. 

tidak ada keputusan yang sia sia, sungguh, saya sudah belajar sedikit mengenai memutusan masalah dan resikonya, sudah makanan sehari hari, sudah jatuh beberapa kali, bangun, beranjak dan mencoba lagi, untuk lebih mengerti, untuk tidak jatuh lagi, untuk tetap kokoh berdiri disampingmu dengan semesta yang membahana, membukakan pintu bahagianya bersama.

dan, aku yakin ini bagian dari skenario indah yang Tuhan berikan untuk kita, untuk mencoba menyatukan berbagai perbedaan, jarak, dan waktu. setidaknya saya akan belajar jauh lebih banyak lagi tentang bagaimana kamu dan kehidupanmu, dan belajar kesabaran ekstra, pengorbanan, dan semangat yang tidak pernah padam.

tentang bagaimana bahwa bahagia itu sederhana, terlebih itu yang ingin ku utarakan padamu. 

tahun baru, usia baru. menapaki duapuluh dengan senyum mengembang seraya mengepalkan tangan keudara dengan semangat, mimpi, dan cita yang lebih tinggi dari sebelumnya. itu harus. 

sebuah akhir 19 yang ditutup dengan bubuhan sederhana, saya sudah siap menapakinya bersama anda.
:')

rizki ramadhani


Selasa, 13 Maret 2012

Sederhana yang Istimewa

Tersebut, lelaki sederhana yang istimewa.

untuk setiap ucapan selamat pagi, yang tidak ternyana membuat hariku cerah sedemikian rupa, meski hujan tak henti menghujam kotaku. Terlebih senyummu yang tak jera kau beri hanya sekedar untuk memicu aura positif di sekitarku. memberkan efek luar biasa pada sebab akibat alur aktivitasku setiap pagi. 

untuk setiap kata semangat, yang kau lontarkan di sela kesibukanmu, di sela jeda waktu yang kau punya. hanya untuk memastikan, semangatku masih pada tempatnya semula. tidak lebih, tidak kurang. Yang selalu memercikkan kekuatan magis yang meringankan langkahku untuk tiap beban yang harus kupikul, tiap hambatan yang mesti diterjang. kau membuat semua menjadi sederhana.

untuk setiap kata maaf, yang terbesit ketika kau lalai sekedar membalas pesan singkat dariku, setiap kata yang kau rasa menyakiti perasaanku, atau karena kesibukanmu yang membuatmu tidak tahu kabar darimu. lalu kata maaf yang kau ucap ketika apa yang kau lakukan tidak sesuai apa harapku. meskipun aku tidak pernah mempermasalahkan itu, tidak pernah. aku tidak pernah merasa kau luput dari kesalahan, kau selalu memberiku lebih dari anganku, lebih dari sempurna.

dan untuk ribuan detik yang selalu kau luangkan setiap malam, hanya sekedar untuk mendengarkan keluh kesahku, mendengarkan ketakutanku tentang ini itu, dan saling berbagi canda, berbagi cerita tentang segala aral melintang di kehidupan singkat ini.. hingga menutupnya dengan ucapan selamat tidur sederhana.

dan pada akhirnya,
mungkin kau bukan yang pertama yang kulihat saat kubuka pelupuk mataku saat pagi tiba, tetapi kau seorang terakhir yang menutup hariku dengan senyum mengembang sampai pagi terbangun kemudian..

Rizki Ramadhani
@kii992

Selasa, 06 Maret 2012

puisi, integritas, dan twitter

Sajak, puisi atau untaian berbagai macam kata yang terurai sesuai musim sang penceritera-nya kini sudah merambah dunia twitter. Setiap insan bebas menyerukan jejak jejak inspirasi, dari  perasaan perasaan, dari rasa marah, suka duka bahkan cinta bebas yang mendalam. Meski sajak atau puisi sudah ada sejak jaman nenek moyang kita, entah mengapa, kini saling bersua sajak dalam twitter seperti menjadi candu di twitter-land. Saya satu dari sekian penggunanya yang mengalami dampaknya.

Saya suka menulis, menulis apa saja, menulis guratan tak tentu, atau sekedar tulisan tulisan mententramkan hati, menumpahkan apa yang ada di pikiran, agar tidak sesak disana.

Hadirnya para penyuka sajak dan puisi di kalangan seleb-twit ini memicu saya untuk giat menelaah, giat menggali potensi demi potensi diri yang coba di kembangkan, tanpa mereka sadari, banyak manusia yang sekedar berdecak kagum terpana, banyak yang ternyata juga sebenarnya punya potensi, hanya kurang dilatih saja. Dan adanya mereka (para seleb-twit) benar benar menjadi pemicu semangat yang dahsyat, bagi saya.

Awal mula, saya mengenal kembali dunia sajak-mensajak di twitter-land dari kakak @adimasimmanuel berlanjut mengetahui beberapa yang lain seperti kakak @hurufkecil , @zarryhendrik , @rahneputri , @tuannico , dan masih banyak lagi.

Diadakannya acara tahunan #30harimenulissuratcinta juga saya akui menjadi pemicu saya dalam pencarian jati diri dalam mengolah kata kata sederhanya yang apik, yang membuat pesan pesan terpendam dalam diri saya menjadi tersalurkan, menjadi tertuang dalam wadah yang sebenarnya sudah ada sejak dulu, hanya saja saya tidak begitu menyadarinya.

Meski banyak berhamburan akun-akun twitter yang merajalela tentang sajak-mensajak, satu hal yang paling saya tidak suka. Para pengguna akun yang hanya ingin merambah jaringan ribuan follower, namun miskin integritas-nya. Bagaimana tidak? Mereka menghalalkan segala cara untuk membuat orang terpesona pada timeline mereka, namun mengesampingkan originalitas pada karya mereka.

Saya sering melihat pada linimasa kak @hurufkecil, tidak sedikit yang menangkap para ‘tersangka’ peng-copas karya karya nya yang memang luar biasa itu. Saya, sebagai seorang amatir dalam dunia sajak-mensajak, juga terpesona pada karya-karya beliau, namun seharusnya itu menjadi motivasi para pribadi masing masing untuk lebih tangguh dalam mengolah kata. Bukan dengan menjiplak karya orang lain demi kepentingan pribadi. Hal demikian bagi saya merupakan hal yang paling hina dalam dunia tulis menulis. Saya sering mengamati gaya menulis kakak-kakak seleb-twit, saya gunakan untuk referensi, dan mencoba menulis sendiri karya saya dengan mereka sebagai motivasi untuk tetap maju dalam dunia tulis menulis, bukan mencoba menjadi mereka, tapi mencoba meningkatkan kualitas saya dengan ciri khas yang saya miliki untuk bisa jadi sehebat mereka. Saya sungguh berterimakasih kepada mereka atas hadirnya mereka dalam meramaikan ranah puisi di twitter.

Bagi saya, dengan makin maraknya jaringan puisi di twitter seharusnya dapat menjadi acuan yang positif bagi mereka yang ingin menyalurkan bakatnya, bukan ajang peng-copas-an karya orang lain yang menimbulkan kesan negative dan perbuatan plagiarism yang sangat tidak layak untuk dibanggakan.

Seperti mention seorang kak @tuannico kepada saya, “ terus menulis. jangan pernah bosan. yang pasti: sesuatu yang ditulis dari hati, sampainya ke hati juga. “

Sebuah kata sederhana, bukan? Tetapi dengan begitu saya tidak akan lelah untuk belajar dan meniti kata demi kata, tetap menjadi diri saya, apa-adanya. baik di twitter-land atau di dunia nyata sekalipun, kata sederhana jauh lebih membahagiakan daripada kata sempurna sekalipun namun bukan murni karya kita sendiri.

Sekian dan tetap menulis :) 

Kamis, 01 Maret 2012

Sebuah Mula di Senja Pertama.

kamis sore yang hening,
memenuhi ruang ruang rindu di balik senyum yang berkisah
cukup untuk membenamkan pilu
menguburnya lamat-lamat

yang lalu memang sudah mendahului
kemarin pun tak akan hadir kembali.
sama seperti sisa kopi yang baru saja kuteguk.
hangatnya hilang, pahitnya tersisa.
tapi, dengan sendirinya pahitpun akan berlalu.
sesederhana kah itu, siklus hidup ini, semesta?

-menerawangi senja pertama dengan senyum mengembang.