Jumat, 28 September 2012

Elegi Fatamorgana


: Bagaskara

Kamu masih ingat saat kita berdua sama-sama mengucap janji itu? Janji untuk saling menunggu satu sama lain, janji untuk saling tetap menjaga hati masing-masing sampai pada suatu masa di mana kita berdua dapat melalui banyak masa yang diberi semesta untuk akhirnya bisa kita nikmati.

Aku ingat saat kamu menatapku kala makan malam sederhana di mana kau memberikan aku sebuah kejutan yang tidak aku duga sebelumnya.

Kamu bilang, "aku datang kesini untuk memutuskan memilih kamu, memilih kamu untuk menjadi kita. kamu masih mau bertahan untuk hubungan ini kan?"

Aku berkaca-kaca menatap wajahnya, pengakuan itu. Akhirnya ia memutuskan untuk memilihku. Betapapun, perjuanganku untuk menjadi pilihan pertamanya adalah hal yang amat kudambakan. Betapapun, tidak ada yang lebih membahagiakan selain berbahagia bersama kamu, Bagas.

*

Well, menjalani kisah cinta segitiga tidak pernah serumit ini. Kau menginginkanku tinggal di sisi hatimu meskipun di sisimu sudah ada perempuan yang memilikimu. Kau memaksamu tinggal di ruang yang sebenarnya telah kau isi dengan nama dia.


di saat aku menunggumu, diam yang slalu kau berikan
ku tak harapkan semua ini terjadi...


Sebenarnya aku ingin merelakanmu pergi, membiarkanmu bahagia dengan dia yang kau cinta, karena terlalu lama menunggu kau memilihku menjadi satu-satunya adalah sebuah hal yang bagiku mustahil. Karena ku tau dia sesosok wanita yang sempurna kau puja, selalu kau cinta, dan tak pernah kau luka.

Karena menunggumu dalam cinta separuh seperti ini bagiku hanya menumpuk luka tanpa penawarnya, karena bungkam lah yang selalu kau berikan, dan tidak pernah kupikir bahwasanya kau akan datang kepadaku untuk membuat sebuah cerita baru bernama kita.

Meskipun akhirnya aku memutuskan untuk menyambut cintaku, menyambut kamu datang. Seperti menjemput penawar dari segala luka yang kutampung sendiri, seperti menyambut bahagia di tengah duka. Aku tak urung mengentaskan penantian panjangku, aku mengiyakan seluruh harapan-harapan yang telah kau toreh sedemikian rupa di depan pintu hatiku. Dan aku juga mengiyakan janji kita untuk saling menunggu momen yang kita nanti, momen untuk mewujudkan harapan-harapan menjadi sebuah nyata. Sebuah bahagia yang nyata dengan memilikimu seutuhnya.

sejujurnya kuingin kamu seutuhnya, tapi kau buang semua harapan

Tetapi semesta mengurungkan kuasanya. Kau sempurna berubah dusta. Keinginanku untuk mendekapmu dalam sebuah kisah yang akan kuberi nama masa depan kita tiba-tiba luntur dan hanyut terbawa hujan tempo hari. Membawa harapan-harapan yang telah kita susun, harapan-harapan yang telah kau gariskan pada tanganku. Perlahan, menghilang sempurna setelah hujan reda, tepat setelah pertemuan singkat kita.

"Aku enggak bisa, Mika, Ranti membutuhkanku, dan ternyata aku juga amat mencintainya. Kasih-sayang dan perjuangannya selama ini mencintaiku apa adanya benar-benar membuatku sadar bahwa dia lah yang sebenarnya ku cinta. Satu-satunya. Sepertinya keputusanku dulu untuk berpaling kepadamu hanyalah keputusan sesaatku yang konyol. Maaf, aku tidak bisa melanjutkan kisah kita yang memang tidak seharusnya ada... lupakan saja semua tentang kita" Bagas mengucapkan kalimat-kalimat menusuk itu tanpa jeda dan tanpa memberiku aba-aba untuk memotong ucapannya sampai akhirnya aku hanya mematung di tempat dia bicara selama sepuluh menit setelah dia pergi.

"Seharusnya tidak ada? Kalimat macam apa itu?" Seraya menggigit bibir, kelu. Memiriskan keadaan dari tiap kata yang Bagas ucapkan kemarin. Aku-sungguh-tidak-habis-pikir. 

seharusnya kau pergi, melepaskan diriku, jangan kau kembali, lupakan semua kenangan kita.
seharusnya kau pergi meninggalkan diriku, jangan kau kembali, lupakan semua kenangan kita.

Seharusnya kamu pergi dari awal, Bagas. seharusnya kamu tidak perlu singgah hanya untuk memberi sebuah fatamorgana dari sebuah kebahagiaan untukku. karena semua tidaklah nyata, karena semua hanyalah ilusi dan penuh kedustaan belaka.

tentang kita, sirna. tentang kita berakhir.


oleh : @kiramadhani
inspirasi : channel - tentang kita

Kamis, 27 September 2012

Another Birthday Surprise

after the failed surprise ever that happened. Suddenly Icha came to my house and then give a piece of red velvet cake that we gave on the (failed) surprise Icha yesterday. There is some words on there too. She's so prepared :))

kuenya kroak -abis dicuil cuil-

wait for the story of the failed surprise ya, readers! :)



Rabu, 26 September 2012

kamu, (bukan) semangatku!


:kamu

Kamu, kamu datang dengan janji janji kebahagiaan itu, kamu datang dengan tawa dan pesona yang membuatku luluh. kamu merotasikan aku, kamu sempurna membuat hidupku berwarna sedemikian rupa.


lalu kau mulai menjauh dari rotasiku, meninggalkan aku dengan setumpuk kenangan dan luka yang masih berbekas. kau sempurna mengira bahwa aku akan jatuh terpuruk dengan tangis yang tumpah, kau sempurna menduga bahwa aku akan menyerah pasrah pada sejarah yang telah kau toreh. dan berharap aku akan memohon sebuah kebaikan dari kebahagiaan kepadamu.

kau sempurna salah. sungguh salah besar.


You think you got the best of me
Think you've had the last laugh
Bet you think that everything good is gone
Think you left me broken down
Think that I'd come running back

Karena sesungguhnya karena kamu aku semakin kuat, karena kamu menjatuhkanku aku bisa berdiri lebih tegak, lebih menjulang. Karena keputusanmu meninggalkanku sendirian membuatku semakin yakin bahwa akan ada banyak kebahagiaan yang dapat aku raih. kisahku tidak akan berakhir hanya ketika kamu tutup buku.

What doesn't kill you makes you stronger
Stand a little taller
Doesn't mean I'm lonely when I'm alone
What doesn't kill you makes a fighter
Footsteps even lighter
Doesn't mean I'm over cause you're gone


Ketika aku sudah melewati masa-masa teringat kenanganmu dan memulai kisah baru, aku dapat membuktikan padamu bahwa aku bisa menang, menang atas keterpurukan yang sudah kamu buat. menang karena aku jauh lebih kuat setelah kau hancurkan dengan luka-luka itu. 

You heard that I was starting over with someone new
They told you I was moving on, over you
You didn't think that I'd come back
I'd come back swinging
You try to break me, but you see

Jangan pikir aku akan kesepian setelah kamu tinggalkan separuh aku di dalam memori tentang kamu. Jangan kira aku akan layu setelah kau tanduskan ladang kebahagiaanku. 

Doesn't mean I'm over cause you're gone
**


Chika menutup laptopnya, menuntaskan ceritanya. beranjak ke pintu yang sedari tadi diketuk.


“Mbak Chika book signing novelnya jam berapa ya nanti?” kata Pak Sardi, supirku.

“Jam empat yaa pak, saya siap siap dulu sekarang." ucapku.

Akhirnya masa ini datang juga, draft yang sudah mengendap satu-setengah-tahun aku selesaikan juga, dan sekarang novel pertamaku sudah terbit. Chika tersenyum saat menatap kaca

*

“Sudah kubilang kan, Cha, kejadian enam bulan yang lalu itu adalah akhir sekaligus awal yang baik buat kamu. Akhir buat kesengsaraan dan penderitaan hati kamu yang di sia-sia dia, juga awal buat kesuksesan dan kebahagiaan kamu sekarang. Lihat, sekarang kamu jauh lebih bahagia dibanding dulu. Itu yang kakak bilang kamu harus cepet move on,”  Kata Kak Rama setelah acara book-signing selesai.

“Iya kak, aku tau, kehilangan tidak selalu identik dengan kesedihan, ada kalanya kehilangan harus ditertawakan, agar ia minder lalu tidak mengusik lagi. Biar waktu menghapus lukanya.. “ ucapku seraya tersenyum dan sedikit berkaca-kaca.

Terimakasih kamu. kamu yang bukan semangatku, karena kamu adalah jalanku menuju kesuksesanku, karena kamu adalah lompatan terjauhku saat aku dibiarkan terjatuh lalu bangkit sendiri dan melompat lebih tinggi lagi.

Karena kesedihan adalah kebahagiaan yang tertunda~

Thanks to you I got a new thing started
Thanks to you I'm not the broken-hearted
Thanks to you I'm finally thinking about me
You know in the end the day you left was just my beginning
In the end...


inspirasi: Kelly Clarkson - Stronger

Selasa, 25 September 2012

Menua dan Berbahagia

:Faricha

25 September 2012, 11.30 pm

ingatlah, dalam jangka usia yang kian memanjang ada tugas dan kewajiban yang terus ditopang, ada banyak harapan yang senantiasa tertuang, dan ada banyak kebahagiaan yang akan selalu terkenang.

Selamat Ulang Tahun, Annisa Faricha.

HAPPY TWENTY!

it is not about you and me, it is about us


satu lagi, satu langkah lagi baru saja kau tapaki, menjejal di tiap terjal baru yang entah kapan datang, menerjang tiap badai yang entah kapan menyerang, juga bersiap untuk tiap kebahagiaan dan kesedihan yang akan diberikan semesta.

satu lagi, saat usiamu bertambah dan sisa waktumu di dunia berkurang, ingatlah tiap doa, petuah, nasehat, dan harapan dari orang-orang sekelilingmu, ingat lagi apa saja yang telah terlewati, apa saja yang telah tercapai, dan apa saja mimpi yang belum terwujud.

satu lagi, satu lagi masa untuk bersyukur. bersyukur untuk tiap kesempatan baik, untuk tiap cobaan, untuk tiap harapan dan cinta kasih orang-orang yang menyayangimu. karena kamu membawa kebahagiaan untuk mereka, karena mereka tiada lelah untuk menemanimu. terutama untuk selalu membahagiakan Ibu, Mbak Ao, Faruq.

satu lagi, satu lagi untuk perjuangan untuk kehidupan yang lebih baik. pendidikan, kualitas hidup, pendewasaan dan hati. jauhkan lelah dan bosan untuk terus mengejar mimpi. jangan biarkan kesia-siaan hadir dalam setiap detik yang sengaja terlupa.

Selamat bertambah satu, Icha. biarkan Tuhan menjawab doa-doamu dan menunjukkan takdir-Nya dengan sendirinya.

Semoga Tuhan selalu memberikan yang terbaik dalam tiap doa yang kau bisikkan. Semoga lekas diberitahu ada seorang dia yang sudah dipersiapkan untukmu.

terakhir, tetep jadi icha yang apa adanya, yang selalu jadi sumber kebahagiaan orang banyak :)

*hugs and kisses*

-Kikik-

Jumat, 14 September 2012

Remuk

ini tanganku yang sudah renta untuk kau genggam atau lelahmu yang tersentuh rinduku?

Selasa, 11 September 2012

terlalu

kamu datang hanya untuk berkata selamat tinggal
sefasih itukah kau mengucap perpisahan?

kamu datang hanya untuk berkata selamat tinggal
selantang itukah kau memutuskan pergi?

dengan menggantungkan kenangan di sisi rinduku,
dengan menggelayuti rasa-rasa di tepi hatiku.

kamu boleh pergi, asal nanti jangan datang lagi.

Rabu, 05 September 2012

Tersembunyi

sejenak menjejalkan beberapa rasa yang ternyata sudah hadir di depan pintu rinduku semenjak kemarin.
basah dan kedinginan.

-seharusnya aku tau hadirmu selalu ada di sana, tidak pergi, tidak hilang. selalu membuat rinduku ingin memelukmu seperti saat kita berjumpa pada sebuah kesempatan yang diberikan semesta-


Pagi Kuning Keemasan


Tepi pantai, 780km dari Belitung.

Masih pagi. Terlalu pagi malah. Tepian pantai di utara Jawa tampak lengang. Kesibukan terpusat pada arus lalu lintas dermaga, tidak jauh dari situ. Selebihnya masih tampak lengang seperti menyendiri. Begitu juga Marau.

Ada seorang gadis muda terduduk menekuk kedua lututnya di tepian pantai. Rambut ikal kecoklatannya berayun mengikuti arah angin yang tampak sepoi-sepoi. Wajah gadis itu sedang menampakkan guratan abu-abu.

“Aku rindu rumah,” ucapnya seraya mengeluarkan sebuah foto dari tas selempangnya.

Foto sebuah pulau kecil di Belitung. Pulau Lengkuas namanya.

Pulau dengan keindahan mercusuar, pantai yang jernih dan menenangkan, juga batu granit yang menakjubkan. Semua terangkai dengan seksama indahnya.

Marau membuka memori memori 10 tahun yang lalu, sebelum Ia meninggalkan kampong halamannya, Belitung. Ia menguak setiap sudut tepi pantainya, setiap langit dan senja yang tidak pernah lelah menebarkan pesonanya.

Ia menerawang menginginkan perjalanan pulang. Apakah mungkin?

Kesibukan calon suami Marau tidak bisa di terka, dan Marau jelas tidak akan diperbolehkan pergi ke luar pulau sendirian oleh orang tuanya. Begitu sulit hidup dengan banyak keterbatasan, Tuhan.

Marau tertunduk. Sesegukan.

Dari arah belakang Marau, seseorang menepuk pundaknya perlahan. Marau menoleh, menyeka tangisnya.

“Sayang, kau tidak apa-apa?” Ucap seorang lelaki bertubuh gempal dengan rambut cepak itu.

“Iya.. Hanya saja..” Kalimat Marau terpotong.

“Tapi mengapa?”

“Aku hanya rindu Belitung. Rindu Pulau Lengkuas yang sering ku kunjungi dulu..” Marau kembali sesegukan.

“Marau sayang, aku berjanji akan memenuhi permintaanmu. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku dua bulan lagi. kamu mau bersabar kan?” lelaki yang bernama Dana itu menyentuh tangan Marau pelan, berusaha meyakinkannya.

Marau tidak bergeming.

“Sepertinya kapal yang akan kau tumpangi akan segera berangkat, haruskah kau berangkat sepagi ini? Ini masih terlalu dini,”ucap Marau.

“Tidak, fajar sudah berkata dengan terbukanya kelopak mata, lewat lembayung pagi kuning keemasan ia berkata, saatnya aku pergi. Melakukan tugasku dan kembali sebagai pria yang siap membawamu ke pernikahan. Semua ini untuk kamu, Marau.”

Dana memeluk Marau erat. Sesaat sebelum berangkat, Marau membisikkan sesuatu kepada Dana;

“Jika kau pulang nanti, bawa aku kembali ke Pulau Lengkuas, ya. Aku merindukan pasir di tepian mercusuar, juga wangi air laut yang menenangkan. Aku ingin kita bersama menikmati fajar hampir pagi dengan iring iringan gemulai kuning keemasan yang tercetak di sela-sela langit. Kamu mau kan?”

Dana memeluk Marau sekali lagi. ia menggangguk pelan. “Pasti, sayang,” lanjutnya.

Dan semilir angin dingin menghantarkan Dana pergi.

*

Tiga bulan kemudian

Aku mengarungi laut ini kembali memenuhi permintaan Marau. Wanginya masih sama. Masih serupa tidak memudar indahnya. Aku memandang tepian Pulau Lengkuas yang tetap menawan. Masih sama seperti 10 tahun silam..

Ia duduk disampingku. Kugenggam erat tanpa sedikitpun kulepaskan. Dia tersenyum. Sebentar lagi keinginannya akan tersampaikan. Keinginan tiga bulan yang lalu yang terucap di suatu pagi yang penuh dengan lembayung kuning keemasan, yang sempurna kita tatap bersama di tepian laut seberang. Ia hanya meminta permintaan sederhana.

“Jika kau pulang nanti, bawa aku kembali ke Pulau Lengkuas, ya. Aku merindukan pasir di tepian mercusuar, juga wangi air laut yang menenangkan. aku ingin kita bersama menikmati fajar hampir pagi dengan iring iringan gemulai kuning keemasan yang tercetak di sela-sela langit. Kamu mau kan?”

Aku menggangguk. Sama menggangguknya ketika kini aku menemani Marau kemari.

Keelokan mercusuar Pulau Lengkuas menyatakan selamat datang tanpa diminta, batu batu granit melebarkan tangan menjabat erat kedatangan kami berdua. Kala itu, sudah sempurna pagi. Biru muda cerah menari riang di sekitar cakrawala. Kita hampir sampai, sayang.

Aku memeluk Marau erat, ia sedang terlelap. Ia amat kedinginan selama perjalanan. Kurengkuh ia dengan jaket dari wol kesayangannya. Beranjak menepi ke tujuan kami berdua.

Kita sampai, Marau. 

Lihat mercusuar yang kau rindukan itu, wangi pantai yang selalu berhasil menenangkanmu, juga pasir putih yang selalu kau suka. Semua masih sama. Tidak berubah suatu apa.

Aku menggandeng Marau perlahan, memeluknya sekali lagi.

Menatap haru sebuah toples berisi abu Marau. Memenuhi permintaan terakhirnya.

Hari ini seharusnya jadi hari pernikahan kita, Marau sayang..

~Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on

Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're one

You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart
And my heart will go on and on~

oleh: @kiramadhani
inspirasi: Celine Dion - My heart will go on

Minggu, 02 September 2012

Kisah Kehilangan

#30harilagukubercerita~


Ini adalah sebuah kisah tentang kehilangan, bagaimana kita terpaut sebuah jeda yang terbentang jarak sedemikian rupa, bagaimana kita dipisahkan secara sempurna nyata.
"Aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik." Itulah kalimat terakhir yang Ia ucapkan. Aku ingin bilang jangan, tetapi bibirku terlalu kelu untuk mengucapkan kata-kata terakhir saat bertemu denganmu.
Lalu dalam keheningan malam yang akhirnya kunikmati sendiri setelah kau memutuskan pergi. Meninggalkan aku di sini yang tak sanggup menikmati kehilangan.
I always needed time on my ownI never thought I'd need you there when I cryAnd the days feel like years when I'm alone

Saat aku jatuh dan terluka, saat aku lemah tak berdaya, saat aku bosan dan tak tau arah, selalu ada kau datang, selalu ada kau memeluk dan melindungiku, selalu ada kau yang mencerahkan hariku.

"Kamu janji ya gak boleh sedih, inget inget aja aku, inget-inget kita hidup tuh cuman sekali, masa mau sedih-sedih terus?" Itulah yang kau ucapkan saat aku kehilangan hal yang teramat berharga, lima tahun yang lalu.

"Dari tiap sakit yang kamu rasa, dari tiap marah yang terpendam, cobalah untuk ikhlas, ikhlas atas semua keadaan yang Tuhan beri. Tuhan senang melihat hamba-Nya yang sabar, ikhlas, dan bersyukur :) "

Dan entah berapa ribu kata yang tak bosan kau ucapkan kepadaku yang keras kepala, bebal dan menyebalkan ini. Aku juga tidak mengerti mengapa kau tak pernah bosan menghadapiku yang begini adanya.

Lalu di saat aku berpeluh tangisan seperti ini, tidak pernah terbayangkan aku membutuhkanmu dibanding apapun, tidak pernah terpikirkan waktu terasa begitu lambat saat kehadiranmu tidak dapat kurengkuh adanya.
Aku sendirian, mengapa kau pergi?

When you walk away I count the steps that you takeDo you see how much I need you right now?


Ketika langkahmu mulai menjauh, rasa-rasanya aku ingin menghitung tiap jejakmu, jejak yang (seharusnya) selalu pulang.
Aku merindumu dengan sangat. Aku-butuh-kamu.


When you're goneThe pieces of my heart are missing youWhen you're goneThe face I came to know is missing too

Ketika kamu memutuskan pergi, ada sebagian hatiku yang hilang, terkikis, dan tergores setengah. Seakan merindumu adalah cobaan terberat yang harus kupikul sendiri.

Ketika kamu memutuskan pergi, guratan di wajahku pun tidak bisa berdusta, di sana tertoreh sebuah gundah, pilu, dan kenyataan yang seluruhnya berucap bahwa selalu ada rindu untuk kamu.

Dalam keheningan malam yang masih kunikmati sendiri, meski masih tidak bisa menikmati kehilanganmu. Aku mencoba mengingatmu dengan lebih lamat, lebih lambat.

When you're goneThe words I need to hear to always get me throughThe day and make it okI miss you

Ketika kamu memutuskan pergi, aku juga merindu tiap ucap kata yang haus aku dengar, beberapa patah kata yang bisa mengelabuhi mimpi burukku, tiap ucapan selamat pagi, hingga selamat malam dengan seluruhnya serupa menjelma sugesti penuh kemagisan yang membuatku bisa melalui hari seistimewa hari istimewaku. Dan kembali mengingat kau yang telah pergi adalah menguak luka dengan belati. perih, pedih.
Tidak kupungkiri aku masih-sangat-amat-merindukanmu.

I've never felt this way beforeEverything that I do reminds me of youAnd the clothes you left, they lie on the floorAnd they smell just like you, I love the things that you do
Aku tidak pernah merasa se-kehilangan ini, merasa teramat jauh dari ketenangan batin yang sebelumnya kurasakan saat bersamamu. Apapun yang kulakukan selalu teringat tentangmu.
Bagaimana tawa berserakan dan canda terurai di sebuah coffee shop kesukaan kita..
Bagaimana senyum-memohonmu dan caramu membujukku yang begitu lucu.
Juga wangi tubuhmu yang selalu tertinggal di bajumu. aku selalu suka. aku suka menghirup wanginya ketika dalam pelukanmu. wangi kamu.
Aku suka semuanya tentang kamu, seluruhnya, seutuhnya.
Dan seluruh kenangan tentang kamu sempurna memutar kembali melodinya yang terdahulu, memutar kembali rentetan kisah yang telah kita rengkuh bersama bahagia.
And all I ever wanted was for you to knowI can hardly breathe I need to feel you here with me
Aku hanya ingin kau tau, kini rasanya susah bernafas, rasanya separuh aku juga hilang saat kau meninggalkanku, entah di mana Tuhan menempatkan tempat yang baru untuk kamu, semoga kamu bahagia di sisi Tuhan sekarang. Yakinkan aku di tiap mimpiku yang kau datangi, untuk tetap tegar menjalani hidup, meyakini bahwa akan ada tiap bahagia dari kehilangan. Semoga, semoga saja.
Ini tentang kisah kehilangan, masih dalam malam yang keheningannya mulai dapat kunikmati sendiri, meskipun menikmati kehilanganmu masih jauh dari terbiasa.
Seharusnya aku merelakanmu pergi.



Oleh           : @kiramadhaniInspirasi      : Avril Lavigne - When You're Gone

Sabtu, 01 September 2012

Hello, September

new moon, new spirit, new target, new hopes and dreams that will be come home soon!

karena sepi adalah rasa yang kita ciptakan sendiri, maka, bersibuklah!

thanks August, for every single story that we've made. I promises to get my awesome September :")