Jumat, 26 Desember 2014

Waktu.

Sebuah waktu dari detik-detik yang biasa terabaikan itu mulai nampak menyudutkan perasaan. Ketika itu aku masih seringkali duduk semeja dengan kenangan, juga rindu-rindu menggelayut di gagang pintu belakang. Mengendap dan meracuniku perlahan.

Sebuah waktu itu mengumpulkan perasaan perasaan baru, mengepalkan telapak tangan dan mencuri sepertiga bagian dari pikiran yang seharusnya kupenuhi matamu. Namamu.

Nyatanya, waktu pulalah yang beranjak pergi. Meninggalkan seluruh jejak jejak kosong tak berpenghuni. Seluruh kenangan yang sudah basi untuk dipanaskan kembali.

Waktu. 
Waktu itu aku melihat senyummu dan betah-betah menyimpannya di mataku.

Sabtu, 13 Desember 2014

Melupakanmu.

Melupakanmu itu sulit, serumit aku mengingatnya kembali.

Sekian lama. Akhirnya aku menyadari bahwa melupakanmu itu sukar sekali.

Meskipun kini, dan (aku yakin) cerita kita memang sudah usai sekalipun tanpa harus kita akhiri.

Melupakanmu itu memang tak mudah. Tapi, ternyata berhasil melupakanmu adalah hal baik bagiku. Setidaknya, untuk hari hari depanku.

Dan semoga kamu juga begitu.

Tentang Mencintai dan Dicintai Lebih Dulu

Tentang mencintai dan dicintai lebih dulu.
Manakah yang lebih dahulu? 
Tentang rasa-rasa penasaran yang lekang terendap di dasar penantian.
Atau harap-harap pasti yang sedang dirajut masa depannya.

Ini aku. 
Yang mencintaimu lebih dulu.

Ini bukan soal siapa yang dahulu mengisi yang kosong.
Ini juga bukan perkara mudah menyudahi mana yang harus diabaikan.

Bagaimana apabila keduanya sama sama tak bisa terelakan?
Bagaimana jika salah satunya menuntut kesatuan?

Ini masih perihal antara yang mencintai dan dicintai lebih dulu.

Manakah yang kau pilih?


Yogyakarta, 13 Desember 2014

Jumat, 31 Oktober 2014

A happy ending

Oktober.

a happy ending for those who sacrifice to the target.
alhamdulillah.

akhirnya urusan perkuliahan tuntas sudah bulan ini, 8 oktober yang lalu resmi jadi S.E :) 

dan sekarang masi bergelut dengan buku pertamaku. what a happy ending! :)

Rabu, 10 September 2014

September. Bulan penantian. Ada yang harus diperjuangkan. Ada yang harus dikorbankan. Ada yang harus dilupakan, ada yang harus selalu diingat. Datang dan pergi. bulan depan ada yang segera lahir!

Selasa, 09 September 2014

Sembilan September

Sembilan September: Puisi Dua Menit.

Tuhan memberikanku cukup waktu untuk mengatakannya, hanya saja aku tak pernah melakukannya. Berulang kali sudah kucoba, tapi tak bisa. Bukan. bukan tak bisa. Aku tak mau. Sekalipun harus dipaksa, tak bisa. memang tak bisa. Bagaimanapun caranya. Sebenarnya aku ingin, tapi.. haruskah?

Aku Kangen Nulis Puisi

Aku kangen nulis puisi. seperti waktu aku menceritakan kamu, dia, mereka.
Aku kangen nulis puisi. seperti curhat colongan atau usaha untuk menyelamatkan hati.
Aku kangen nulis puisi. seperti ketika membayangkan kamu saja, kata-kataku malu.
Aku kangen nulis puisi. ditemenin kamu.

Eh enggak deng. barusan bohong. 

Aku tak pernah bisa menulis puisi, di depanmu.
Bukan cuma kata, bibir dan otakku seketika bungkam.
Kamu lebih indah daripada puisi manapun. kamu tak bisa dibandingkan dengan puisi paling magis sekalipun.

Aku kangen nulis puisi. 
Tapi aku lebih kangen kamu.












ini aku nulis apa ya?

Minggu, 10 Agustus 2014

Badan sehat, hati belum tentu Badan sakit, hati? Dompet yang sakit.

Selamat dini hari gaes. 
Sekali kali curhat boleh ya?boleh. 
Bukan tentang kisah kisah cinta klise dan menyebalkan kok. Lagi mau cerita tentang beberapa bulan belakangan ini aja.

2014 baru memasuki bulan kedelapan. Tahun berat karena banyak keputusan besar dan tindakan tindakan yang harus segera diselesaikan. Entah kenapa, badan saya pun semacam memberontak dan timbullah beberapa sakit yang datang silih berganti seperti hujan dari januari hingga juli~ *halah*

kalo sakit yang wajar dan nggak aneh aneh sih.. ndak papa ya.. tapi beberapa sakit saya ini bikin -yaelah-yaampun-apa banget-kok bisa sih-able lah. Huft.

Sakit matanya cuma sekitar 4 hari. Tapi yang tanya ratusan. Sampe bibir berbusa. Sampe ngilu. Sampe lelah yang bilang trus mau buat selebaran kenapa ini mata diperban. Ahelah. Ketemu satu orang belum kelar jelasin, dateng lagi yang lain trus tanya. Terus aku lelah sendiri...
Terus buat yang nggak sempet kujelasin inj mata kenapa.. kira2 ja sendiri ya~

terus.. yang baru kemarin terjadi... kejadiannya begini..
Saya main pump dengan bahagia. Meski tau badan ringkih dan udah lama nggak main. Tanpa pemanasan babibu langsung main level dan speed yang cepet. Trus abis itu main sekali lagi. Trus gameover. Trus emang sih, sempet keceklik. Tali gasakit jadi yaudah biarkan saja berlalu dan lanjut main lagi. Dan tadaaaaam~ jari kelingking kiri udah berlumuran darah entah dari mana menutupi seluruh kelinngking. Kaget? Hajelas. Itu darah dari mana. Dan teman saya.. sebut saja nia sempat melontarkan pertanyaan yang.... absurd.
"Lho itu darah apa kutek?"
(yang saat itu saya sedang menggunakan kutek  kaki berwarna merah)
Saya: "masa kutek luntur......"
dan ternyata perihnya belakangan dan darahnya tak berhenti berhenti.. dan saya panik kemudian.

Beberapa saat kemudian. Saya tutup luka dengan tisu dan kembali kerumah. Masih was was namun sedikit terobati saat kakak saya berkata " dah gapapa kasih betadin aja." Semua terasa baik baik saja sampai keesokan harinya....

Ngilu terjadi di kaki sebelah kiri yang kelingkingnya sobek dari ujung kaki sampai pinggang  dan saya rasa ini tak wajar.
Dan akhirnya saya periksa ke rumah sakit. Dokter jaga igdnya tampan sekali sehingga saya grogi  lalu luka saya dibersihkan. Lalu di suntik anti apalah itu. Lalu diberi obat yang dari dulu selalu saya hindari... antibiotik :(


Sampai saya mengetik inipun. Ngilunya seperti akan kram. Whoaa, cobaan lagi :(
yasudah.. mungkin saya harus ketemu dokter ganteng tadi lagi ❤ *paansih*

udah lega udah cerita. Udah minum obat. Udah makan. Udah sayang kamu. Tinggal ketemu sama dilamar aja yang belom. Uwuwuw. Goodnight!

Rabu, 06 Agustus 2014

Now listening:

Your voice is always made my day. My moodbooster so far. Thanks ❤

Pukul Satu Pagi.

Betapapun. Aku merasa sangat bersyukur sudah tak memiliki kamu. Semoga dia memiliki hati yang cukup lapang dan kesabaran yang melimpah. 

Semoga, bahagianya memang untukmu.
Dan perjuangannya, tak sesia-sia aku.

Selasa, 24 Juni 2014

Jatuh Cinta Diam Diam (2)

Aku melihat dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.

Serupa itu aku bersahabat lagi dengan luka. Senyumnya mengembang seperti bahagia. Meski dia tak tau senyumku bisa lebih dari itu ketika menatapmu dari balik meja. 

Aku melihat dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.

Seketika itu aku tau inilah risiko jatuh cinta diam diam. Sebab aku, yang mengutuk ketakutanku dan mengumpati setiap kesempatan yang terbuang hanya untuk berada di keramaian bersamamu. Kadang tanpa sebuah sapa, atau bahkan sapaan basa basi. Seperti biasa. Aku tak pernah berbicara secanggung itu kecuali denganmu. 

Aku melihat dia yang menatapmu dengan tatapan lebih lamat.

Kecewa? Pasti. Tapi aku tak pernah mempunyai hak untuk itu. Perasaan ini bukanlah milik khalayak ramai. Dia cuma ingin kamu. Sayangnya dia lebih suka berdiam diri dengan rahasia-rahasia. Menyimpan. Dan membuang kuncinya jauh jauh. 

Untuk dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.. 
dia yang selalu terlihat peduli padamu, meski aku tak kalah khawatir tentang kamu, dan hanya bisa melontarkan candaan sederhana untuk tau kondisimu. Meski yang kurasakan, lebih dari itu.

Karena risiko jatuh cinta diam-diam, ya patah hati diam diam pula.

Sabtu, 07 Juni 2014

Daur Ulang Kenangan.

Kenangan. Sebagian dari mereka teringat getir hingga dasar ulu hati. Sebagian lagi terkesima dengan hal sederhana paling manis yang pernah menyunggingkan senyuman. Tapi semua tetap berlabel kenangan.

Kenangan. Nama jalan, nama tempat, judul buku, lagu kesukaan, bahkan kata-kata yang sering diucapkan. Kenangan bisa datang dari mana saja, terutama saat hujan. Sepertinya, kenangan dan hujan pernah terlibat sebuah hubungan rahasia.

Kenangan. Adakalanya, kita mendaur ulang kenangan. Agar tak melulu mengingat duka, agar tak melulu mengingat bahwa bahagia itu tak hanya soal masa lalu, dan kita bisa mendaur ulang kenangan. Menjadi baru. Menjadi kenangan indah yang tidak perlu kita sedihi.

Kenangan. Daur ulanglah kenanganmu. Kunjungi tempat-tempat itu dengan orang-orang menyenangkan di sekelilingmu. Putar dan nyanyikan lagu kesukaannya dengan sahabat terbaikmu. Buat kenanganmu menjadi baru. Menjadi menyenangkan.

Jangan takut membuat kenangan. Mereka akan selalu ada untuk mengingatkan kita, betapa kita pernah menjadi kuat untuk diri sendiri, dan kenangan akan selalu ada untuk berkata: "karena salah mencintai itu adalah bagian dari proses, hingga akhirnya kamu menemukan yang tak akan pernah salah kamu cintai."

Selamat mendaur ulang kenanganmu :)

Senin, 02 Juni 2014

Akhir minggu yang berat sekaligus menyenangkan. Setidaknya, cobaan dan kesenangan berjalan begitu beriringan minggu ini.

Aku menatap mereka dari belakang.

Di sepanjang jalan taman lampion yogyakarta.

Rabu, 28 Mei 2014

Dini hari. pukul satu lebih empat menit. Lagu Always be my baby mengalun lembut dari leptopku, yang terdengar sedikit getir di telingaku.

berapa lama ya kita tak bersua sampai pagi? sampai aku mengantuk, sampai aku tertidur. terkadang aku merindukan itu, terkadang ingin melupakan itu. Wajar, namanya juga manusia.

Skripsi ini hampir membuatku nyaris menyerah. sulit sekali. Tapi kepalang tanggung, bukan? sudah setengah jalan. lembur malam ini tak sia-sia. aku menemukan yang semoga bisa diterima dosen. enam puluh enam butir soal kuesioner hanya untuk kepuasan kerja guru saja. satu variabel. bayangkaaaan.

oya, laptopku sudah sembuh, harga tebusannya hampir sama dengan hape cina itu. huft. aku bertekad untuk menggantinya, entah bagaimana, entah kapan, entah seperti apa caranya, tapi semoga ada jalan untuk hal baik ini. amin :)

beberapa waktu yang lalu, kamu menemuiku di mimpi ya? entah siapa yang sebenarnya sedang rindu-merindui. tapi pelukan itu tampak nyata. hangat sekali. mungkin aku yang terlampau lelah, atau sedang tidak sengaja merindukan kamu.

entah. aku pun tak pernah memintanya.


Kamis, 15 Mei 2014

#30DaysOfHappiness (Day 9)

Forgive me for the absteeinsm. Since my laptop are gone. No no. My laptop going to rehab since I do the very big mistake on it and.. tadaam. The lcd was broken :(

Oke. Saya menyadari (benar benar menyadari) beberapa, atau bahkan banyak hal dari insiden yang menimpa saya. Terutama karena saya terkadang menunda sesuatu, ceroboh, dan tak menyadari kesalahan. 

Saya lalai dan hanya memikirkan apa yang menjadi kebahagiaan saya, tanpa memikirkan bahwa hidup tak hanya soal mencari pembahagiaan, namun juga kolaborasi antara rasa syukur dan kepekaan kita terhadap sekitar. Apapun. Perasaan orang lain, hewan, dan benda benda di sekekiling kita.

Di hari yang naas itu. Saat passion menggebu untuk mengerjakan skripsi sangatlah besar, justru saat itu cobaan datang. Tidak main main. Seperti tercambuk dengan luka yang dulu pernah tertancap. Dari sekian rasa sakit dan beban, saya paling tak bisa mendengar ibu saya. Beban beliau sudah terlampau banyak, hingga saya menambahinya lagi dan lagi. Sebagai seorang anak, saya merasa.. belum bisa menjadi seperti yang ibu saya mau. 

Keesokan harinya, saya memberanikan diri untuk.. meminta maaf langsung kepada beliau. Tak perlu menunggu lebaran. Tak perlu ada momen khusus. Di tepi lapangan karangwaru saat mengantar beliau mengajar, saya mengucapkan itu.

Seberapa sering kamu, kalian meminta maaf pada teman, sahabat, pacar atau mantan pacar, atau orang lain dibandingkan dengan kepada orang tua sendiri?

Beliau hanya berkata saya dimaafkan sambil ditepuk halus kelala saya.. sama seperti beliau ketika mendoakan saya saat saya berpamitan pergi.

Untuk itu dan saya semakin yakin, salah satu tujuan kebahagiaan saya, adalah membahagiakan ibu saya.

Sabtu, 10 Mei 2014

#30DaysofHappiness (Day 8)

Menghabiskan waktu bersama teman adalah menyenangkan. Selama apapun tak berjumpa. Seberapa sibuknya kami. Bertemu dan bercengkrama dan menghabiskan waktu bersama adalah menyenangkan. 

Seperti kata salah satu quote favoritku: "sampaikanlah kangen meskipun hanya secuil."

Dan manfaatkanlah waktu selagi kita masih dapat bertemu teman teman kita. Cmiw!

Jumat, 09 Mei 2014

#30DaysOfHappiness (Day 7)

Sakit ada untuk mengingatkan kita bahwa tubuh perlu dijaga.
Sakit ada untuk memperingatkan kita bahwa kesehatan itu mahal harganya.
Sakit ada untuk memperlihatkan bagaimana masih banyak orang sekitar yang memnginginkan keceriaan kita saat sehat dan tak kurang suatu apapun.

:)

Kamis, 08 Mei 2014

#30DaysOfHappiness (Day 6)

Bahagia hari ini disyukurin dengan berbuka puasa dengan segala hal yang cukup bahkan berlebih. Berbuka puasa dengan seluruh anggota keluarga yang sederhana tapi sangaaaat nikmat. Tak ada yang bisa menandingi rasa bahagia bersama keluarga, bukan?

Satu kabar baik kembali menghampiri. Proyek Menulis Puisi-Cerpen-Ff yang berjudul #AntologiRindu sudah proses finishing dan segera terbit! Alhamdulillaaah.  Meskipun hanya satu puisiku di sana. Tapi menunggu proyek bersama ini segera terbit seperti menantikan bayi yang segera menghitung tanggal kelahirannya. 

Terima kasih ya Allah atas segala kesempatan yang diberi. InsyaAllah berkah! :)

#30DaysOfHappiness (Day 5)

Sebuah Cerpen di Hari Rabu. Hari ini, diawali dengan bangun kesiangan dan rencana yang tak berjalan sesuai jadwalnya. Kelelahan semalam menonton konser penyebabnya. Alhasil absen jamaah Rabo Soto yang biasanya kuikuti. Seharian ini berdiam di rumah, melakukan hal hal yang itu-itu saja.

Sebuah Cerpen di hari Rabu. Rabu tiap dua minggu sekali, komunitas @Puisiindojgj mengadakan acara rutin #SamuderaKata. Sudah ke dua puluh delapan kali. Dan kali ini edisi cerpen. Aku menyumbang sebuah cerpen yang mana dibawakan oleh mas @dityop yang berjudul 'Di Sebuah Senja yang Terpaut Tujuh Jeda'. Tidak disangka, ternyata cerita dalam cerpen ini mirip kisah nyata yang membacakan. Ajaib, bukan? Haha. Entahlah. Cerpen yang kubuat dua tahun itu akhirnya terpublikasikan. Pada awalnya aku tak pe-de karena cerpen ini tak seberapa bagus. Tapi mendengarkan orang lain membacakan karya sendiri itu menyenangkan. Sangat menyenangkan.

Sebuah Cerpen di Hari Rabu. Malam ini aku tak jadi membaca cerpen. Tak mood. Atau tetiba memikirkan seseorang yang tiba tiba saja menyerang isi kepala. Setidaknya. Aku sudah tau kebenarannya. Dan aku tak perlu susah-susah melupakan karena kita tak pernah benar-benar memulainya. 

Malam yang menyenangkan dengan teman-teman yang menyenangkan! :)

Selasa, 06 Mei 2014

A Day With Tulus. #30DaysOfHappiness (Day 4)

Selasa, 6 Mei 2014

Hari ini harinya tulus. UGM bekerja sama dengan wardah menggelar acara Road to Success with Paragon. Yang mana menghadirkan Tulus sebagai bintang tamu.

Hari ini harinya tulus. Sorenya, ada private concert with tulus, for free! This is so excited. Karena ditulis jam tiga sore opengate.. maka aku, dan dua temanku datang sebelumnya. Ternyata, kami baru tau kalau tulus maggungnya jam.. 8 :'

Hari ini harinya tulus. Ternyata pula, ada jeda ishoma. Dililuar dugaan kami yang sebelumnya di mushola ada jalan tembusan ke depan panggung.. akhirnya kami.. disuruh keluar. Dan. Di sinilah perjuangan sebenarnya dimulai. Pengunjung membludak. Saling dorong sana sini. Dan kami sempat terbawa arus orang-orang yang saling mendorong. Rasanya jangan ditanya. Perjuangan belum selesai di sini. Kami menunggu penampilan tulus yang ternyata mulai pukul.. setengah sembilan malam :' but I feel worth it at all because.. sepuluh lagu yang dinyanyiin membius saya dalam alunan akustik dan suara merdu tulus :') semua lagu yang saya suka dari mulai baru, jangan cintai aku apa adanya, teman hidup, bumerang, sewindu, dan terakhir ada sepatu memuaskan saya malam ini. Luar biasa! Hari ini harinya tulus. Hari menyenangkan!  Terima kasih Valen dan Desi yang sudah menemani ♥♡


#30DaysOfHappiness (Day 3)

Senin. Tak ada yang berbeda. Waktu dan kesibukan kembali ke runititas. Setidaknya karena Senin adalah jadwal bimbingan skripsiku.

Senin. Tak ada yang berbeda. Hanya saja hari ini aku sudah berjanji untuk menonton film baru bersama teman teman sekelas. Ada yang berbaik hati mengantre dari pagi. Dan aku hanya berusaha menikmati waktu waktu bersama sebelum satu persatu dari kami pergi menjemput impian masing-masing. Risiko mahasiwa tingkat akhir, sepertinya.

Senin. Tak ada yang berbeda. Aku buru buru mengurus lembar-lembar skripsiku. Takut takut dosen sudah pergi. Tak sempat sarapan dan makan siang pula. Bergegas ku menuju kampus yang jaraknya juga tak dekat dengan rumah. 

Tuhan mempunyai rencana sendiri. Seperti ketika aku sampai di ruangan dosen dan tak mendapati apapun, tapi ternyata aku harus menunggu sekitar dua jam lagi untuk bimbingan yang kurang dari... lima menit. 

Setidaknya Seninku masih berwarna, dan skripsiku ada kemajuannya :')

Minggu, 04 Mei 2014

Selamat Ulang Tahun.


Bukan jejak dan jarak yang menyebabkan seluruh rentetan semesta sedemikan rupa, bukan pula cerita-cerita klise yang sering kita tertawakan itu. Pada akhirnya, kisah kita pun sama klisenya.

Mungkin bukan perihal janji untuk tetap di sana menanti, bukan pula siapa yang paling cepat kembali. Tetapi ada bagian yang tak sempat kita sebutkan, bahwa diantara janji dan harapan yang kita coba susun dengan sempurna, ada waktu dan takdir yang tak kuasa kita tandingi.


Ribuan detik kuhabisiJalanan lengang kutentangOh, gelapnya, tiada yang bukaAdakah dunia mengerti?
Miliaran panah jarak kitaTak jua tumbuh sayapkuSatu-satunya cara yang adaGelombang tuk ku bicara
Tahanlah, wahai WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang harus tiba tepat waktunyaUntuk dia yang terjaga menantiku
Tengah malamnya lewat sudahTiada kejutan tersisaAku terlunta, tanpa saranaSaluran tuk ku bicara
Jangan berjalan, WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang harus tiba tepat waktunyaSemoga dia masih ada menantiku
Mundurlah, wahai WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang tertahan tuk kuucapkanYang harusnya tiba tepat waktunyaDan rasa cinta yang s'lalu membaraUntuk dia yang terjagaMenantiku -Dewi Lestari-
Selamat Ulang Tahun.pada segenap harap harap yang semoga mekar dengan indahnya, serupa perjuangan dan pengorbanan yang (mungkin) tiada habisnya.

#30DaysOfHappiness (Day 2)

Udara pagi, hari yang cerah. Kasih Tuhan masih sama. Bernafas. Menghirup udara pagi. Tak kurang suatu apapun. 

Udara pagi, hari yang cerah. Kalau aku marah, tegur aku. Kalau aku lupa, ingatkan aku. Pagi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang masih dapat memberikan maaf dan ketulusan secara cuma-cuma.

Udara pagi, hari yang cerah. Semoga tak ada lagi waktu-waktu terbuang sia-sia. Semoga kesempatan baik dan harapan-harapan yang baru akan bersemi mekar pada waktunya. Bismillah.

Sabtu, 03 Mei 2014

#30DaysOfHappiness (Day 1)

Yak, hari Sabtu yang pada awalnya dimulai dengan sisa-sisa kegundahan semalam membuat hari ini tak dimulai dengan senyuman. Motor mogok pagi ini dan kabar duka kemarin membuat pikiran tak bisa fokus. Di sisi lain, masih ada yang berbaik hati membantu dan akhirnya motor pun kembali menyala. Alhamdulillah.

Rasa bersyukur pagi ini juga diiringi dengan masih dapat saling meluangkan waktu ketika Ayah menyusulku dan Ibu ke warung soto sokaraja kesukaan mereka. Dihitung-hitung, cukup jarang sarapan bersama-sama karena kesibukan masing-masing, tapi aku bersyukur masih dapat merasakannya. Alhamdulillah.

Saat menunggu motor selesai dibengkel, tiba-tiba melihat linimasa mas @dityop tentang #30DaysOfHappiness ini dan tertarik untuk ikut menuliskan sesuatu berbagai kebahagiaan yang masih bisa kita bagi. Dulu termasuk sering mengikuti proyek serupa, bukan hadiah atau iming-iming lain yang dituju, melainkan kepuasan batin dan kesenangan tersendiri bila apa yang kita alami, kebahagiaan bisa terbagi melalui kata-kata ini. Semoga bermanfaat :)

Anyway, malam ini bersyukuuuur sekali diberikan teman-teman yang bukan hanya teman kuliah, tapi juga saling pengisi suka dan duka. Terima kasih kaliaan :')

-Kiramandhani-

Minggu, 27 April 2014

Kalau.

Kalau aku berhenti menulis tentangmu, itu karena aku mencukupan diriku untuk tak lagi mengkungkungmu dalam perasaanku. 

tetapi kalau kau berhenti menulis karenaku, bisa jadi..
kau takut tetap mengingat bahwa aku pernah sebegitu dalamnya jatuh dalam kamu.

Kamis, 24 April 2014

22



Hey! Its been a while since I'm not blogging hehe.
blame those poor internet connection and the thesis. *blah*

anywaaaaay, I have an awesome birthday to end my march last month, then I should be so thankful to God and people around me for all the cares and all-the-sweet-things :')

22. I'm not a child nor a mature enough. try to be a girl who always feel tough whenever the hard part of life has just beginning, and.. try to push my self to be a responsible person. more! I need to push my self more more more.

22. full of unperedictable surprise(s), gift, and also countless pray from my beloved friends and family. may Allah bless you all. Amiiin :')

22. started with Aghnia instagram photos, a bunch of words from friends, and I should attending my friends graduation. this is the hardest part at the moment, since my target to graduate at that day was not able to be true. hikss. I know this is my fault but I should take the another target to be marked!




22. surprise birthday from my-super-crazy-and-koplak-friends, netra, nia, nisa. that actually Netra made me a blackforest birthday cake special for me! this is cool! I'm so happy. so so happy! then in my birthday also, me and Nia going to my favorite place, Lir shop to see folk afternoon. mehehee mission accomplished! :3

22. suddenly, my neighboor also my chilhood friends also my bestfriend until now, my trash for everything.. Lili, give me birthday gift. A polcadot scarf. Me just can “mimbik-mimbik” for the gift and the hope, I will finish my thesis soon!




22. two days later, my super-beloved dmalikam, give me unpredictable surprise in Sushi Story, and the most surprise is.. when many waiters of sushi story give me birthday song with the properties such as tutup panci, galon kosong, and sothil. HAHAHA. I can keep my laugh and of course I’m so embarrasing since everyone in the room is keep their eyes on me and also terharu :”) I love you guys. Even I don’t say it, you’ll always know that I love you all, so much. *kiss* *hug* oh ya, they give me a dress, I think I should get the diet in order to get the good shape with this dress :))






22. in the same day with dmalikam surprise, I accompany mbak Jessica to go shopping. Then, she said to have a twins monyet-skirt, actually I really think it more than twice since I don’t want to use my money, but after that, in her boarding room, the monyet-skirt is for me. For the birthday gift from mbak Jes and the deer broche. Aaaaak. I hope you can get your new work in Papua. Amin! Thankyou mbak :”)

22. last but not least, di akhir Maret yang membahagiakan ini, Aku hanya bisa berdoa atas segala doa-doa yang terpanjat untukku. Semoga Allah selalu memberi jalan atas harapan-harapan baik dan masih memberi kesempatan untuk mewujudkan segala yang tercita-citakan. Amin.

*now playing, Pharell William – Happy.


Have your happy day, people!

Re: Everything Has Changed

Hai! April sudah hampir usai, apa saja yang telah kamu selesaikan?

Sebuah postingan di sini mengingatkan aku pada beberapa tahun terakhir yang.. menyenangkan sekaligus menguji iman dan kekuatan hati *halah*. Lila si empunya blog yang masih menjalani masa double degree di belanda ini tiba tiba membuatku mimbik mimbik kelingan masa masa pait itu *tembok mana tembok* tapi sekaligus masa masa menyenangkan waktu kita bareng bareng sebelum kamu berangkat ke negri kumpeni.

beberapa waktu sebelum postingan yang saya tautkan linknya itu, ada sebuah postingan lagi.. postingan sangat sederhana, di sini. Lila ini bak cenayang ajaib yang bisa menerawang kalau aku, (waktu itu) sedang dilanda kegundah-gulanaan luar biasa. cuma sebuah gambar, tapi menggambarkan seluruhnya. dan itu cukup buat yakin jarak itu tak berati segalanya menjadi rumit, tinggal bagaimana manusianya saja yang seharusnya menyikapinya dengan bijak setiap perbuatannya. *mantan ldr soalnya* *tapi udah kapok* :)))

sebelum melipir ke hal hal yang nggak seharusnya di senggol lagi, mari kembali ke topik awal.

Pendapatku tentang lila itu masih seperti ketika aku menuliskannya sebuah surat cinta pada proyek tigapuluhharimenulissuratcinta. ya, tentang pertemuan. persahabatan, dan bagaimana segalanya tampak sesederhana itu. ya, kita pergi berdua awalnya ke lir ini ya kak, sampe kejadian-kejadian berikutnya di sini, curhat colongan di guest booknya lir juga. masa masa labil dan semrawut, capek ini itu. dan lain sebagainya.
Kita ke Lir itu kalau nggak salah taun 2012, cuma lupa bulannya.. haha. kalo mau omt berati sekitaran oktober/november. its been quite long ago ya kak? hampir dua taun :))

oya sekaten! ini kalo ga desember, ya januari, karena bulan bulan itu sekaten biasanya ada :) iya, kamu masih inget ga kak kunciku temangsang di motor, di parkiran yang alhamdulillahnya masih di selametin bapak yang jaga, udah panik dari ujung sekaten sebelah mana cuma buat nyari kunci. yaampun banget! :))
kalo ditanya pas itu alesannya kenapa, jujur aku juga lupa. haha. kayaknya juga bosen, selo, butuh hiburan, dan cusssss~~

yak, YAF.. masa masa mumet ngurus ini itu, kepanitiaan dan bla bla bla. kamu masuk divisiku bareng cewek-cewek independen :)) pas itu kamu sibuk juga kak.. sampe kita kewalahan, tapi alhamdulillahnya mendekati acara kamu udah agak selo :") Yang kita ngabur bentar itu bukan ke sushi story kak, tapi ke Tuan Muda. kan waktu itu belom ada sushi story :)) iya, sama nia sama nisa.. ngabur jajaan bentaran.. nyatanya kita juga ga dicariin kan x)))

ah, kak.. jangan kebanyakan muji.. nanti aku mengembang... aku malah lebih kagum sama kamu kak.. akademiknya bagus banget, bisa dapet kesempatan kuliah di luar negeri, IELTS mu sangar, kamu jarang marah, kalo marah senyum senyum :)) kamu juga peka :") Makasih juga yah tiap waktu yang nggak bosen buat dengerin curhatku yang begini gini aja. maklumin yah, hidupnya lagi soal -pingin-segera-sarjana-dulu- yang lain di pending sampe ini tercapai :)

sini peluk! aku berdoa buat kamu biar kamu segera bisa selesaikan skripsimu.. biar bisa pulang ke sini, main sama sama. sharing pengalaman juga. aku yakin banget kak kamu bisa jadi orang hebat nanti. jan nyerah kak! semangat biar bisa keliling perancis lagi, biar bisa liat pantai! hihi.

kak, udahan dulu yah, me misses you too! :*



Senin, 14 April 2014

April.


Hujan sudah tak sering menghiasi, meski masih saja kadang kala mengunjungi.  Sudah saatnya menyimpan yang tak seharusnya dicerita-ceritakan. Seperti cerita lalu, misalnya. Cukup sudah dengan sekelumit rindu yang sudah sampai ke entah berantah, sisanya hanya beberapa doa yang diam-diam memohon ijabah.
April.

Senja terlampau membuatku tenggelam dalam pesonanya, juga keagungan Sang Maha yang tak ada bandingannya. Luar biasa.

Seperti setiap detik itu pula nafasku tertahan sejenak. Lalu menyesali beribu detik yang tak mampu kuhabiskan, bersamamu.

Tetapi, katamu, penyesalan tak akan mengubah apapun, selain kita membuat realisasi-realisasi dari rencana-rencana lain, yang tak boleh sia-sia. Tak boleh mengecewakan.

Ya, seperti malam ini menghabiskan waktu bersama mereka.

Menyenangkan.


Tak ada kata tak bersyukur saat bertemu orang-orang yang tak perlu alasan untuk menghabiskan waktu <3 font="" nbsp="">

Kamis, 13 Maret 2014

Tanggal Satu Bulan Tiga

Tanggal satu bulan tiga

Tanggal satu bulan tiga di tahun ke dua puluh dua.
Beberapa tahun terakhir selalu menyimpan doa doa di waktu yang sama.

Bulan yang menurutku lebih indah dari bulan merah jambu. Satu dari dua belas bulan yang paling di harapkan, satu dari dua belas bulan yang selalu memiliki keajaibannya. Sepagi ini, ada lebih dari sekedar harap, namun banyak yang harus di selesaikan selekasnya. Dan segala yang di semogakan segera lekas di semogakan.

Tanggal satu bulan tiga.
Ini rindu untukmu yang amat kucinta.

Welcome home, march.

1 Maret, 2014.

Senin, 10 Februari 2014

Seperti Aku Enggan Menghapus Kamu

Kepada, kamu yang (mungkin) tak terhapus, tapi juga enggan kutulis kembali.

Sore ini, mendung masih menggelayuti langit-langit Jogja. Seperti yang dulu pernah kita nikmati dengan sore yang tak jauh beda seperti ini. Aku masih suka sore, sore berangin yang justru seringkali membuatku terhanyut dalam puisi-puisi, peppermint tea, dan buku-buku yang sering kamu ceritakan itu. Ada satu yang tertinggal di rumahku. Mungkin sengaja kau tinggal, aku juga tak pernah paham akan hal itu. Aku sudah terlampau lelah untuk bertanya apapun yang tak kupahami. Bukan juga untuk membiarkannya tenggelam menjadi rahasia. Hanya saja aku merasa sudah cukup bertanya, sudah cukup mencari tau, sisanya tinggal menunggu apa yang harus kuketahui dan yang belum harus kuketahui untuk saat ini.

Tetapi, kita tak pernah tau kapan aku ingin mengingatmu bukan? Seperti ketika aku menatap sore seperti ini, dan seketika ada perputaran episode yang sebenarnya sudah berhenti kuputar. Ah, aku tak mengerti

Kau tau?
Senyuman di wajahmu serupa candu pengobat segala luka, seperti senja selepas hujan reda. Membuatku lupa sehabis terjatuh, separuhnya remuk.        

Kau ingat?
Tiap telapak tanganmu menyentuh kulitku, tiap dekap melingkar merengkuh tubuhku, tiap senyum menghanyutkan duka, tiap tatapan mata tak bersuara, seluruhnya tak elak membuatku telak dalam kamu.

Kau lupa?
Di suatu masa di persimpangan kota, tidak ada senyuman itu, tidak ada pautan jari jemari yang terikat, tak ada pula teduh dalam tatapan matamu.

Sepanjang tapak-tapak tertera, memunculkan goresan-goresan tinta lama.
Berbaris menunggu gillirnya disambut, berjajar rapi. 

Tertulis: aku tetap enggan menghapus kamu.

Jogjakarta, Februari 2014

Kiki Ramadhani

Sabtu, 08 Februari 2014

Dear, Annisaa

Dear, Annisaa Lathiip Utoro
@annisaalathiip
Di Jalan Kaliurang.

Annisaa - Kiki

Pada sebuah dini hari yang tiba-tiba kata-kata yang tertulis pada tuts keyboardku menuliskan namamu. Nama yang kadang-kadang bikin banyak dosen salah, atau orang office kampus keliru karena namamu. Tapi, mungkin itu yang membuat kamu beda. Kamu itu unik.

Pertemanan kami di mula dengan sebuah pembicaraan singkat pada hari pertama masuk kampus. Kamu tampak sangat lugu dan polos sekali. Mahasiswi asli Kalimantan Timur yang kebetulan kos di depan kampus persis. Di kos nomor 21 itu kamu, aku, dan teman-teman lain menghabiskan masa masa indah awal menjadi mahasiswa. Nyenengin yah kalau di inget-inget?

Kamu itu leo yang jauh dari leo. Entah kenapa. Jadi bisa kusebut kamu Leo anomali ya Nis? Tiga tahun setengah kurang lebih pertemanan kita. Susah seneng bareng-bareng. Dari kejadian paling malu-maluin sampai kejadian paling mengharukan dan membahagiakan. Semua ada. Kamu inget nggak aku punya tulisan judulnya list 100 Kejadian konyol yang kamu lakukan? Asli ya, bikin sakit perut kalau diceritain lagi. 

Anyway karena aku udah janji untuk tak membuka aibmu, *hanya orang-orang terpilih yang tau* :)) jadi tak akan kuceritakan. Masih banyak hal baik yang bisa kuceritakan tentang kamu kok :)


Mahasiswa tingkat akhir jurusan manajemen internasional yang sekarang masih jomblo.. *ehem kalau ada yang baca ini, jomblo juga, bisa kok kenalan* *lalu di tabok Nisa* ini tidak bisa ditentukan sifatnya hanya dilihat dari wajahnya, wajahnya bak bidadari yang kesiangan lalu di turunkan ke bumi, dan jatuh di koordinat yang jauh dari hingar bingar kemacetan, Kalimantan. Dan mengadu ilmu ke Kota Pendidikan yang semula bercita-cita sebagai guru Tk ini sedang menikmati tahun terakhir pendidikannya, ah mungkin bulan terakhir. Tinggal menunggu waktu untuk pendadaran, dan wisudalah dia. *lirik skripsiku* *nunduk* *garuk-garuk tanah*

Di balik (kadang) aku yang nyebelin ini, suka ngejek, dan gangguin kamu, aku tuh sebenernya dari hati yang paling dalam kagum banget sama kamu, Nis. Kamu itu pemaaf banget. Orang lain yang salah sama kamu aja kadang-kadang kamu yang minta maaf, lalu kamu juga baik, dermawan, suka mengaji, patuh pada orang tua, dan tidak sombong. Kamu pintar, dan kepintaranmu tidak kamu simpan sendiri, belajar denganmu itu menyenangkan. Lebih menyenangkan kadang dibanding sama dosen di kampus :)) mungkin insting gurumu masih tertanam, ya? Kamu salah satu motivasiku biar cepet-cepet lulus. Aku juga mau nyusul kamu cepet-cepet pendadaran, trus wisuda. Kalau aku punya cukup uang, aku main ke Bontang ya nanti?

Beb, tiba-tiba mataku memberi tanda bahwa aku harus segera beranjak tidur. Jadi sekian dulu suratku. Semoga pendadaranmu lancar dan doakan aku juga yah :)

Dari Aku,


Kiki Ramadhani

Kamis, 06 Februari 2014

Berdamai dengan Kamu (2)

Dear, Kamu.

Surat kesekian, kata kata kesekian, perasaan penasaran yang terkadang merancukan pikiranku sendiri. Terlanjur membuatku tak bisa berhenti lama-lama tanpa mengingatmu lagi. Kalau kamu berpikir ini surat tanda rindu agar kau kembali, kamu salah. Tulisan-tulisan ini hanyalah rangkaian agar kamu tetap ada dibagian otakku yang lain. Masa bodoh di mana namamu terkenang di bagian hatiku yang mana, tak penting. Kali ini aku tak ingin menenggelamkan urusan hati, yang sebenarnya masih sulit kupahami apa maksudnya.

I’m writing again these letter for you aren’t much, I know
But i’m not sleeping and you’re not here
The thought stops my heart.
(Finch – Letter to You)


Dua tahun yang lalu, aku mengirim surat dengan judul yang sama, untukmu. Hanya saja surat ini bukan surat yang sama dengan surat yang pernah aku kirimkan dulu. Perasaanku, ingatanku dan kenanganku tentangmu pun sudah tak lagi sama.

Aku yang dulu begitu terhanyut dalam rasa penasaran yang tak bisa kucegah bendungannya. Perasaan rindu yang terlalu menggebu sampai menuliskan saja tak lekang mengurangi rasanya. Yah, jatuh cinta sangat mudah dengan rasa penasaran sebagai mulanya, bukan begitu?


Ternyata, suratku dulu didengar semesta, setelah surat kalengku tertuju ke alamatmu. Dan, setelah itu kita sangat amat menikmati alur yang tiba-tiba di rentangkan di telapak tangan kita, kita diberi kesempatan untuk bersisian meskipun jarak lebih fasih melantunkan kata rindu dari pada genggam-genggam yang bertautan. Meski begitu, kita tetap yakin bahwa kita masih bisa melewati seluruh aral yang menghadang, apapun itu.

*

Kini, meskipun tak ada sua, rindu, dan doa lagi terucap untuk hati kita berdua, bukan berarti tak ada. Dari terakhir kali aku dan kamu bertemu di depan Gereja besar di pusat kota Jogjakarta. Aku memutuskan untuk berdamai dengan kamu. Dengan perasaan ini dan seluruhnya. 

Untuk Kamu di pulau yang begitu sangat aku idam-idamkan sebagai destinasi liburan, tahun ini aku berencana untuk ke sana setelah menyelesaikan urusan akademikku. Kamu masih ada janji untuk menjadi tour guide ku, kan? :))

Salam

Kiki Ramadhani.

Rabu, 05 Februari 2014

Kepada: Kamu dan Jarak.

Selamat Siang, Kamu.

Hujan mengguyur kotaku akhir-akhir ini. Sepertinya kotamu juga. Setidaknya hatimu tak akan sekelabu langit-langit itu kan? Aku sedang menikmati sore seperti yang biasanya kita lakukan. Kamu di kotamu, aku di kotaku. Kita sudah terbiasa dengan jarak, bukan?

Seperti yang pernah kamu bilang waktu aku sedang bosan menyeruput cokelat panas kesukaanku, dan memilih Green tea latte hangat yang tidak pernah kamu suka, tentang bagaimana kamu bergulat tugas-tugas kuliahmu, tentang rumitnya ujian-ujian yang harus kamu hadapi, tapi kamu selalu saja masih bisa membuatku tertawa. Seharusnya, sebulan yang lalu kita bertemu ya?

Ah, aku tidak bermaksud menyinggung. Tak apa. Kamu paham kan bulan lalu aku sedang sibuk-sibuknya. Seharusnya pun kamu bisa datang ke pementasanku waktu itu tapi aku juga tau banyak hal yang harus kamu lakukan. Kita sama sama berjuang untuk menjadi Sarjana tepat waktu.

Aku pernah bilang kalau kamu berhasil menempuh wisuda seperti yang kamu bilang dulu, aku akan memberimu hadiah, ingat? Ingatkan aku kalau aku lupa, ya!

Kamu, huruf kesekian dengan zodiak yang sama.


Kiki Ramadhani

Selasa, 04 Februari 2014

Yth. Inspirator Awal Tahun

Untuk Dimas Novriandi @dimasnovriandi

“Jangan jadikan kegagalan sebagai hambatan, jadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk kesukesan yang lain”

Sepertinya, kalimat di atas adalah inti dari beberapa hal yang Mas Dimas utarakan pada seminar “Bridging your Career” yang diadakan kampus saya, 6 Januari 2014 lalu. Sebagai mahasiswa tingkat akhir tahun 2014 adalah tahun dengan banyak harapan-harapan baru sekaligus tugas dan beban-beban yang meminta segera di selesaikan. Dan sudah tentu pikulan beban paling berat saya saat ini adalah.. skripsi. Di tengah kejenuhan saya mengabaikan skripsi saya, awal tahun ini juga merupakan awal yang baik untuk niat-niat baik dan inspirasi yang tidak terkira datangnya. Salah satunya dapat bertemu dengan mas Dimas.  Dan surat untuk selebwit kali ini dengan penuh rasa kagum saya kirim kepada Mas Dimas. hehe.

Ya, saya yang baru tau bahwa ada alumni kampus saya International Program Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia tercinta ini yang sukses di bidang yang justru tidak terlalu dekat dalam bidang yang telah dijalaninya selama empat tahun itu. Akuntansi. Pada awalnya, saya hanya tau XM Gravity adalah tempat di mana salah satu selebtwit dan penulis favorit saya, Rahne Putri bekerja. Ternyata Mas Dimas Novriandi adalah General Manager di sana. Betapa senangnya saya dapat bertemu dan mengikuti seminar dengan beliau sebagai salah satu pembicaranya.

Mas Dimas menjelaskan kepada kami tentang pengalaman-pengalaman semasa kuliah dan bekerja, berbagai halang rintang dan kegagalan yang kadang datang berkali-kali, namun tidak menyurutkan langkah untuk selalu mencoba setiap kesempatan yang ada, karena kita tidak pernah tau jalan mana yang akan membawa kita mencapai kesuksesan. Saya terkesan sekali dengan bagaimana mas Dimas yang notabene akhirnya bisa sukses justru bukan di bidang akuntansi, namun di bidang komunikasi, digital life dan social media strategist dan lain sebagainya. Saya, sebagai mahasiswa manajemen yang justru lebih memiliki minat di dunia tulis menulis pun semakin terpacu meneruskan apa yang jadi keinginan saya. Apalagi ketika Mas Dimas menceritakan pengalamannya sebagai blogger, yang mana sangat menohok saya kala itu. Bagaimana tidak, saya yang sudah vakum ngeblog selama 2 bulan lebih mendadak teringat blog saya yang telah saya telantarkan. Tetapi sisi baiknya, Mas Dimas memberi saya motivasi untuk kembali menulis dan sehari setelah seminar tersebut, blog saya aktif kembali hingga saya menulis surat ini. Semoga tetap konsisten menulis hingga seterusnya, Amin.

Surat ini, adalah surat terima kasih atas inspirasi yang tidak terkira. Mungkin terlihat sepele dan sederhana. Tetapi buat saya cerita dari pengalaman Mas Dimas membuat saya tidak takut lagi untuk menghadapi langkah-langkah di masa depan, meskipun tidak pasti sama dengan apa yang kita tempuh saat ini, yang jelas masa depan itu ada untuk di hadapi, bukan untuk di pikirkan terus akan jadi apa kita nanti. Dari Mas Dimas juga, saya belajar bahwa tidak ada kata terlambat. Apapun yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan berbuah manis. Entah cepat atau lambat. Entah sesuai dengan harapan atau tidak. Setidaknya setiap kesempatan telah dicoba dan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Yah, saya belajar banyak tentang ini dari mas. Terima kasih, terima kasih banyak :)

Oh iya. Selepas seminar, sebenarnya saya ingin berbicara sedikit tentang dunia tulis menulis. Namun karena keterbatasan waktu, hal itu tidak bisa terealisasi. Tetapi saya mempunyai tekad bahwa suatu hari nanti saya akan bertemu Mas Dimas lagi di suatu hari di suatu kesempatan. Semoga :)

Salam dari Jogja


Kiki Ramadhani

Senin, 03 Februari 2014

Surat buat Arman

Buat: Arman Ramadhan @mrngiwut
Khlong Hok, Thailand.

Yogyakarta, Februari 2014

Halo Maman, how’s Thai so far? Aku lagi ikutan proyek #30HariMenulisSuratCinta nih. Terus iseng pingin nulis buat kamu. Berhubung kamu udah berbulan-bulan jauh dari sini, Jogja dan seluruh isinya yang biasanya jadi bahan gosip dan obrolan kita dan teman-teman yang gak pernah pisah sebelumnya. Rasanya, ada yang kurang.  Kebetulan minggu lalu aku ke rumah sodara di deket rumahmu, dan tetiba kangen banget. Ah nggak tau kenapa. Kangen aja. Kangen kamu yang hebohnya nggak ada yang ngalahin.

Maman itu kalo ada sesuatu jarang disembunyiin, sebagai anak pisces, dia memang anaknya blak-blak-an. Banget. Nggak suka ya nggak suka aja. Kalo suka pasti bilang. Tapi sejauh aku kenal Arman selama kurang lebih hampir tujuh taun, dia (atau aku yang kurang peka) jarang liat dia sedih dan bilang kalo dia sedih. Kalo jengkel, dongkol mah pasti udah diceramahin pake kata-kata dahsyatnya dia dan jangan harap bisa nyela :))))

Dulu, awal-awal kenal Maman waktu SMA, gabung jadi tim paduan suara bareng (dan baru sadar herannya suara sumbang begini bisa diterima) *ups* trus pas pergantian ketua dan wakil ketua padus, Maman ditunjuk jadi ketua dan aku wakilnya. Dan di situ aku sadar saking nggak ada yang mau terpaksa suara pas-pas-an macam aku ini dipilih. Tapi justru itu keseruannya. Bisa (hampir) tiap akhir minggu izin kelas buat latian upacara, trus dapet jajan gratis abis upacara, dan nggak kepanasan dong pas upacara yang jelas. HAHA. Dan setahun bareng sama Maman di padus itu menyenangkan :D

Oh ya, Arman juga (sangat) berjasa di proses pembuatan buku pertamaku. Yang emang prosesnya super duper lama. Nggak papa, biar ngerti rasanya berjuang. Ya nggak Man? Waktu itu jarang-jarangnya aku ke rumahmu sendiri, malem-malem buat edit naskah sama konsultasi konsep buku. Dan voilaaa~ dalam waktu beberapa jam aja Maman tau banget apa yang kucari. Waktu aku nulis surat ini, nanti pas udah terbit nggak cuma aku kasih sign, tapi cap bibir di bukunya khusus buat kamu. Mau nggak? Muahahhaha x))

Arman yang semoga selalu sehat di negara gajah putih sana, Maret jadi liburan ke sini kan? Aku sekarang suka dandan lho, jadi lebih girly, mau belajar dandan biar kece. Nanti kalo kamu ke sini kita jalan-jalan. Banyak tempat kece baru di Jogja lho. Kamu harus coba. Harus! Trus rencana aku launching buku Maret (InsyaAllah kalo dilancarin amiin) biar kita bisa rayain ulang tahun kita ya Man :”) semoga jadwal KP mu ndak tabrakan. Amin!

Arman di sana baik-baik ya, aku tau kamu khawatir sama kita-kita, kamu care sama kita, tapi kita pasti bisa handle meskipun beda kalo ada kamu di sini. Jaga kesehatan jangan lupa cukur rambut itu udah gondrong. Eh iya! Kata Momo kamu ada temen artis Thailand ya? Yang ngganteng itu? Salamin ya :3

*peluk dari Jogja*

See you when I see you!


Kiki Ramadhani