Rabu, 10 September 2014

September. Bulan penantian. Ada yang harus diperjuangkan. Ada yang harus dikorbankan. Ada yang harus dilupakan, ada yang harus selalu diingat. Datang dan pergi. bulan depan ada yang segera lahir!

Selasa, 09 September 2014

Sembilan September

Sembilan September: Puisi Dua Menit.

Tuhan memberikanku cukup waktu untuk mengatakannya, hanya saja aku tak pernah melakukannya. Berulang kali sudah kucoba, tapi tak bisa. Bukan. bukan tak bisa. Aku tak mau. Sekalipun harus dipaksa, tak bisa. memang tak bisa. Bagaimanapun caranya. Sebenarnya aku ingin, tapi.. haruskah?

Aku Kangen Nulis Puisi

Aku kangen nulis puisi. seperti waktu aku menceritakan kamu, dia, mereka.
Aku kangen nulis puisi. seperti curhat colongan atau usaha untuk menyelamatkan hati.
Aku kangen nulis puisi. seperti ketika membayangkan kamu saja, kata-kataku malu.
Aku kangen nulis puisi. ditemenin kamu.

Eh enggak deng. barusan bohong. 

Aku tak pernah bisa menulis puisi, di depanmu.
Bukan cuma kata, bibir dan otakku seketika bungkam.
Kamu lebih indah daripada puisi manapun. kamu tak bisa dibandingkan dengan puisi paling magis sekalipun.

Aku kangen nulis puisi. 
Tapi aku lebih kangen kamu.












ini aku nulis apa ya?