ada dasar yang berkelakar, ada ruang yang meraung, ada dusta yang berkelana.
daripadanya lagi tidak ada kita
ketika rintik jatuh hujan dan langit tidak kuasa namamu tersebut, lalu selanjutnya perkara menguap diantara kita dan bersamanya luruh kenangan lama.
dengan begitu namamu tetap lekang tersebut.
selalu.
ketika hujan semakin keras menjatuhkan banyak diri dalam lantai lantai kerinduan kamu, sedangkan dindingmu kokoh terlalu menutup telinga. sehingga terdengar bisikannya saja tidak.
sunyi.
Kamis, 18 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar