Sakit. Kamu tau.
Tersiksa. Kamu lihat.
Lelah. Kamu. Seharusnya.
Sebuah malam yang aneh. Sedikit ketidakfokusan pada kami semua.
Gerimis mengguyur emperan surat kabar.
Membuatku mendongak dan meletakkan tanganku.
Menyentuh hujan.
Dingin.
Sesak.
Mendesak.
Seluruh kenangan sempurna terputar melalui setiap aroma hujan
yang tidak sengaja menyentuh di indera penciumanku.
Kamu.
Datang lagi.
Kali ini membawa rindu.
Sisa rindu lebih tepatnya.
Kamu lagi.
Masih kamu.
Iya, kamu.
Masih ingat aku rupanya.
Masih ingat kita?
Ah sudahlah.
Aku bosan.
Aku engah.
Aku jengah.
Kamu.
Mengapa kembali? Bosan sendiri?
Lelah menghantui? Atau sulit melupakan aku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar