Rabu, 11 Februari 2015

Semangat, ya!

Teruntuk:  @onlydis

Apalah usaha manusia bila dibandingkan dengan kuasa Tuhan?
Tak ada.

Apalah arti segala rencana yang tak sesuai dengan harapan bila Tuhan sudah menggariskan rencana terbaik Nya.

Aku tak berbicara tentang Tuhan dan keimanan, sebab beda hanyalah segelintir benang rumit dari sebab akibat itu. Tapi, sudah selayaknya sesama manusia iyu saling membantu, kan?

Jadi, semenjak tau akan ada satu hari di mana kita harus menuliskan sebuah surat untuk seseorang yang membutuhkan dukungan, aku berpikir. Sekali, dua kali, tiga kali. Sampai di suatu ketika aku ingat bahwa ada yang berkutat dengan tugas akhirnya, satu tingkat di atas skripsi, berpuluh kali lipat beban dan hambatannya. Ya, seorang teman yang sedang berjuang menyelesaikan tesis demi meraih gelar magisternya sebelum tengah taun ini. Yang suatu ketika, saat semangat menggebu meski tugas akhir ini sudah dikerjakan menahun, tiba-tiba justru banyak sekali hambatan yang datang. Mengganggu. Membuat lemah harapan dan doa-doa.

"Kata dosenku aku disuruh ganti judul aja. Padahal udah bab 5 , kurang satu bab lagi"

Aku yang tadinya tengah tertawa karena suatu hal, berubah terdiam.

"Itu dosen mungkin lagi selintas aja kali mas. Coba besok konsul lagi baik-baik." Jawabku. Karena aku tau betapa susahnya tesis melihat kakak kandungku yang juga baru saja menyelesaikan s2 nya, yang sanggup untuk membuat pusing satu rumah.

Tak hanya satu, ada pula kejadian berurutan entah dari dosen, keluarga, pacar atau pun konspirasi semesta mana lagi yang selalu menghambatmu menyelesaikan ini.

Segala sesuatu ada untuk diperjuangkan. Jika dalam usahamu terasa begitu sukit untuk kau jalani, percayalah akan ada yang tak ternilai setelah ini.

Kalau diinget-inget lagi, pusing tesismu itu bermanfaat lho. Coba aja diinget berapa puluh puisi yang dibikin di sela-sela kegeseran otak akibat capek urus tesis. Siapa tau kelar tesis bisa bikin buku kayak aku :)))

Ini surat penyemangat ya. Inget, kalau cepet selesai bisa ketemu pacar, keluarga, ponakan yang baru lahir, terus bisa rame-ramein komunitas sambil bikin banyak karya. Karena kita ga akan naik ke anak tangga berikutnya kalau kita aja enggan beranjak dari sini.

Itu naskah wawancaranya dikelarin, biar bisa ujian bulan ini. Motivasiku cuma satu: mau rusuh pas sidang pendadaran tesismu. Huahahahaha.

Mangat ya mz maneman sama gelar coumlaudenya kalo gak gek di selesaikan. Haha.

Kiki Ramadhani.

2 komentar:

  1. Sedikit menghilangkan penat dengan tumpukan aksara yang tersusun rapi dalam suratmu :)

    BalasHapus