Selasa, 28 Februari 2012

Elegi

pagi menghembuskan nyawa ke seluruh langit dunia
tak terkecuali aku.
terhenyak dari mimpi berlapis jelaga
meyakinkan diriku bahwa aku masih menapaki jingga
tidak di dua dunia
tidak di semesta baka

sembari itu,
aku mengingat sejengkal malam lalu
yang kutulis bersama tawamu
meski berakhir dengan sendu di jejak kami
meski serpihan jenaka gugur satu-satu.

tak sempat ku ucap sepucuk rindu di sela dera air mata dusta
tak arang keangkuhan menjegal kasih yang terceritera
hanya saja..

beranjak dari lelah pembaringan, 
aku melangkah meniti tepian dirimu
merencanakan kisah yang baru saja kubuat
mendekap bahagia bersama.
bukan begitu akhir yang kau puja, semesta?

Ia bergeming. menatapku tanpa suara.

saat tiba masanya ingin kugenggam cinta kita dalam satu bejana merah muda
seseorang menepuk pundakku perlahan
ia memandangku dengan tatapan bersahaja tetapi sendu.

siapa kamu? 
masa sudah tiba, kamu harus pulang.
semesta tidak memberimu kesempatan kedua.

aku pucat pasi seketika
bagaimana bisa?
bahkan mengakhiri kisah ini pun belum.
aku tetap meracau tanpa henti 
manakala seseorang yang berwajah sungguh cerah itu menggenggam lenganku
perlahan
membalikkan tujuan

disela menuju titian yang baru
ku menatap ke arahmu
ke wajahmu

tergeletak disana, seorang ia sedang menatap pilu penuh sesegukan sebuah bingai gambar klise.
didekapnya pula kemudian.
ia berbisik perlahan.
..semoga kau tenang. semoga Tuhan masih menghantarkan rinduku yang tak berujung padamu. semoga..

#terinspirasi dari sebuah film, if only.

Minggu, 26 Februari 2012

Sajak Minggu Malam ; Sendirian.

Selamat Minggu Malam, hingar bingar kota.


seperti pasir putih tersapu awan jingga yang sejenak tertawa.
memastikan seluruh peluk dan rasa tiba pada masanya
memenuhi ujung satu dinding persinggahan
memburu tiap asa yang mengakar
menjamah onggok demi onggok kehampaan yang lelah terpekur 
di kedalaman pahit yang tak habis aral


menjegal tiap perasaan
mendendangkan lagu pesakitan
memupuskan seluruh perjalanan panjang
menuju satu laku kehadiran semesta raya.


malam kian memekat jerat
didekapnya sekotak bejana yang hampir binasa
menjamahi pelbagai hati hati kosong
menjelajahi butir butir asa yang menggenang
menumbuhsuburkan penantian
mengembangkan harapan


semesta tidak berdusta
hanya saja harapnya terlalu sederhana
terjebak dalam desak sesumbar petaka
tampak lebih hina, dari mereka.
mereka pemuja rasa, pemuja cinta, pemuja malapetaka.


malam hendak kembali ke pembaringan
ia lelah mengusap penderitaan
ia lekas menyudahi pencitraan
lalu membenamkan sekelumit cinta pada jelaga hitam. 
sendirian.


malam yang tidak pernah ingkar janji.
ia akan datang lagi. dengan cinta yang tidak setengah hati. 
pasti.

Sabtu, 25 Februari 2012

Kisah Klise dan Kamu!

bibir ini terlampau kelu untuk menampik rasa sengit yang telah kau haturkan. kau memang selangkah berlebih dari orang-orang itu. meski ku tau di luaran sana masih terbengkah banyak angka yang menyerupai kamu.
tetapi bagiku, yang seperti kamu cuma satu. dan iya itu memang kamu.


candamu membuatku berantakan. tawa berserakan. menahan geli dan mendongak pelan saat candamu mulai membahana. kau tau aku suka, caramu mendaur ulang rasa begitu sempurna. harus ku akui jejakmu serupa membekas di dinding dinding senyumku. taukah kamu?


di sela jeda, sapamu kadang basa basi. sekedar hanya pengisi waktu senja. hanya saat kau ingin bercerita. tetapi aku tak menangguhkannya, waktu itu kurasa aku beruntung, dapat kawan dengan tawa lepas dengan kekhasannya yang tak terduga. teman bicara yang setia. aku suka ketika kita saling berhalusinasi tentang bagaimana kita melucuti masa, saat bagaimana menarik-ulurkan rasa yang tak ternyana.. mulai bereinkarnasi dalam bilik linikala kita berdua.


sejujurnya aku juga tak menyadari, juga tak menampik keganjilan rasa dalam batin kami. 


yang ku tau, begitu merah jambunya pipiku saat kau menatapku kala itu.
duduk berdua di tengah keramaian yang menyelimuti kota.
menghabiskan ber-ribu-ribu detik, yang begitu menyergap cepat. memburuku untuk cepat cepat menyelesaikan makan malam pertamaku, bersamamu.


menegaskan kembali seluruh warna yang tercipta,
meluruhkan seluruh luka dalam bejana jelaga,
menghantarkan rasa yang tertangkap basah sedang memperhatikan wajahnya.


kisah klise di malam kamis yang berakhir bahagia. 


Rizki Ramadhani
@kii992

Kamis, 23 Februari 2012

Semesta dan Linimasa Cinta.

seperti biasa,
kau memintaku tetap terjaga dalam dini hari tanpa suara.
melempar canda merengkuh bahagia.
setidaknya, itu pernah terjadi.


kita berpeka tanpa menatap semesta,
saling bersapa tanpa mengenal kasta.
lalu kata demi kata mengisyaratkan
rona bahagia itu hampir nyata.


sampai suatu ketika,
malam pun enggan membendung asa
yang ingin kita rengkuh berdua.
ia melantunkan jejaknya jauh lebih cepat,
melesat kilat.


kemudian,
semesta masih berbaik hati mengeratkan kita dalam sketsanya.
mengurai kata dalam tiap sapa,
mengentas abu dengan doa merah jambu.


satu sapa hilang, terbang terbawa angan malang.
dua sapa enyah, dari malapetaka gundah.
tiga sapa melebur, seriring terkuburnya perngharapan


semesta mengulang kehadirannya,
ia tak sempat menyatakan duka,
tak urung menuntaskan luka,
ia hanya terpekur dalam kesunyian yang terkenang.


aku memandang semesta dalam keagungannya.
"inikah yang semestinya, semesta?" 
semesta berdenging. berbisik di balik jelaga malam.
menghilang.


ia pergi.
dengan canda yg telah menjadi canduku,
dengan kisah yg sulit kutelaah,
dengan benahan asa yg tertumpuk sia-sia.
sesal sisanya.


kini, 
tak ada sua untuk memenuhkan rindu yang berkepanjangan untukmu.
tidak ada.
yang tersisa hanya aksara pertanda,
dan sekelumit misterinya.


biarlah sedikit kala menemukan cinta sempurnanya, lalu semesta membumbungkan keajaibannya. tunggu saja :)


with fully honorable For you, Mr. S.


@kii992

Catatan Sajak Malam Abu-Rabu

kita berjumpa kembali dalam ruang rasa yang sama, hanya saja kini terjamah sekat dan kiat pekat. #sajakmalam

cakrawala membuncah masa kepada luka semesta, mengernyitkan sayapnya, bersabda; terpekurlah sendu dalam benalu, tak ada kamu dalam aku #sajakmalam

menulis pesan ke tanah seberang, tak ada gaungnya. sepertinya, semesta sedang tidak ingin kita bercakap mesra. #sajakmalam

terkecup lelah dengan resah. terpekur rasa dalam masa yang hampir musnah. pasrah. #sajakmalam

aku lelah meracau. tapi rinduku tidak. mereka suka mengusik senja, bahkan menjejalkan namamu dalam keheningan semesta. #sajakmalam

sedang memetakan namanya dengan letak geografis hatimu. titik koordinatnya tidak terjamah, sepertinya. #sajakmalam

sepertinya tanah seberang sedang terlelap dalam riuh. manakala linimasamu teredam nyaring tak terseduh. #sajakmalam

aku mereka dermaga menuju akhir pesakitanmu. lalu mereka bahagia dalam doa kita. tidak ada, jawab semesta. #sajakmalam

sepertinya, langit sedang malas bersua dengan selasar keluh. sehingga hanya rinduku yang tercetak lembayung jingga penuh. #sajakmalam

@kii992

Catatan Sajak Malam Hujan

wangi hujan dan kamu, rasa rasanya abu abu ku mengabu jadi merah jambu #sajakmalam


aku merindukanmu selayaknya merindukan wangi hujan tatkala kemarau tak jua mereda. susah mengingatnya, sulit menemukannya. #sajakmalam

rintik hujan yang jatuh tak pernah mengaduh, mengeluh bahkan memaksa berteduh. bolehkah aku menjadi hujan dalam hidupmu? #sajakmalam

hujan menghujani jelaga malam, membasahi batin yang masih kaku. sedikit berharap ia menghantarkan namaku menujumu. #sajakmalam 

hujan telah mereda, sejenak kumemohon sepasang pesakitan tak lagi mendera. itu saja. #sajakmalam

sejenak hujan mengungkungkan jemarinya, meskipun begitu, rindu senantiasa menyertai di setiap tanah basah, di sela kemaraunya #sajakmalam

hujan menghujani lugumu dengan serpihan masalalu. meskipun bergitu, ia tak akan mengubah lagu sendu dalam jengkal malammu. #sajakmalam

akhir-akhir ini hujan mengelakkan senja, sepertinya, ia sedang cemburu buta. #sajakmalam

seperti halnya aku yang ingin menepikan hujan dalam kalutmu, aku juga ingin menyematkan sejejak rindu. #sajakmalam

@kii992

Selasa, 21 Februari 2012

Semestaku kamu, Semestinya.

Pagi yang dingin, mendinginkan suhu hatimu, membekukan benih benih rindu. memekakkan masa masa palsu yang terpaut tujuh jeda. Tidak sedetikpun menjelaskan sapa.

Kata seorang yang sering ku pinjam sandarannya, rentetan kisah ini berpotensi. ada indikasi untuk menuai hasil dari jari jemari yang melangkah atas tiap gerakmu. terlebih, yang kuingini justru kamu dan seutuhnya kamu. bukan hanya kisah yang semu. bukan juga hanya kata tercetak dari kenangan yang tergenang di sela waktu. Dapatkah semesta memberiku kamu?

Dan sepenuhnya yang harus kau tau, di sisi tepian peluhku yang memuai begitu saja, tidaklah akan menjadi sia-sia. Kelak, tunggulah semesta melakukan kewajibannya :)

kiki ramadhani
@kii992

Senin, 20 Februari 2012

Kamu Hilang

Senin pagi, hawa dingin menyapa lembut, mengentas hasrat untuk kembali ke pembaringan. Menghela pelan. Sesaat setelah menyapa dunia maya, linimasaku tertera jejakmu. tidak lagi merah jambu. tidak lagi.
Ada sedikit sesak yang menyeruak, memancing riak untuk berteriak sampai serak. Ada sesumbar yang tersebar, membuatku makin terbakar sampai akar. 
sesayu yang layu.


bahagiakah kau ?
sudahkah nafasmu menjadi nyawa bahagia dia yang lain?
apakah candamu sudah mengikat candu untuknya?
entahlah.
hanya kau dan keyakinanmu dengan segala yang kau pahami yang tau.


Ada rumput laba laba di atas untai putih, 
mengikat jari jemari pesakitanku
Ada jingga di sela senja yang merintih
mengaduhkan seluruh wujud laku memaku


Kamu Hilang.

Minggu, 19 Februari 2012

PIKNIK ASIK JOGJA #1

Minggu, 19 Februari 2012


selamat sore para piknikasikers jogja :D
Well, sebenarnya sudah dari lama pengen banget ikut #piknikasik. tapi berhubung yang ada jauh jauh di luar kota banyak halangan buat ikutan. Pada suatu ketika *ceilah* nongol deh twit dari kak @rahneputri kalo piknikasik ada di jogja juga. YEAY! langsunglah kepo kepo cari tau buat ikutan.
setelah me-marketingkan teman teman dekat saya -@niiamalina @netradty @fanyruza dan @annisaalathiip . akhirnya 3 dari mereka sepakat untuk berangkats! woohoo :)


mmm awalnya sih canggung, duduk di samping vredeburg kaya anak ilang sama nia nungguin dua manusia netra dan fany. pas nunggu disana di tanyain dua orang asing tentang piknikasik yang ternyata adalah mas dicki mahardika dan mbak liony chan. haha.


buat acara yang baru pertama kali diadain di jogja, it was fun! :D asik ketemu temen2 baru yang punya kegiatan macem2 dari mulai nulis, standup, jualan tupperware, masak masakan korea sampe suffle dance! 
it is nice to know all of you guys :') dua puluh orang peserta #piknikasikjogja.


buat yang belom pernah ikutan dan pingin ikutan! get fast follow @piknikasikjogja dan tunggu info selanjutnya. Rencananya #piknikasikjogja #2 akan diselenggarakan 11 Maret 2012 . 
Jangan takut buat piknik bersama teman dunia maya! Datang dan bersenang-senang bersama #piknikasik :D


salam,


kiki ramadhani.
@kii992

Kamis, 09 Februari 2012

#17 Semoga Tuhan Mengizinkan :)

Besok, 10 Februari 2012, deadline pengumpulan lomba penulisan puisi se DIY. meskipun saingannya para penyair, penulis, sastrawan, dosen dan orang orang hebat lainnya tidak terkecuali ayah hebatku sendiri. tetapi aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. who knows? mungkin Tuhan berbaik hati mendengarkan doaku sore tadi? entahlah. Yang jelas selama sudah ber-ikhtiar, kesempatan untuk menang itu selalu ada. I'm so sure about that.

So, Semoga Tuhan mengizinkan aku memenangkannya, dan sesuai nadzar yang kuucap waktu itu. Tuhan pasti tau. 

semoga Tuhan mengizinkan! amin :) 

#16 Mengukir Masa.

dear langit. mengapa aku tak gentar ingin mengukir dirimu. mengukir serat serat tak tentu, mengukir jejak hujan, dan mengukir dia. andai saja aku dapat mengukir namaku di hatinya. andai saja.
senyumnya mengembang seperti cerahnya matahari. menghangatkan. sayangnya banyak orang menunggu kehangatannya. sama sepertiku.


dear hujan. mengapa aku selalu suka wangimu? selalu ingin memeluk aroma yang kau bawa, aku juga ingin mengiringimu. mengiringi kesejukan saat kau tiba. ingin membasahi tanah tanah tandus, bahkan hatinya tang tandus, mungkin? hah. apakah aku hanya bergurau mendendangkan namamu melulu dalam pikirku? entahlah. entah.


dear senja. mengapa kau selalu terlihat istimewa? mengapa kau selalu dapat memenangkan hati para pecinta kata. aku juga ingin sepertimu. selalu istimewa, selalu spesial di tiap hadirnya. selalu memukau dengan setiap sisinya. indah. selalu indah.


Di setiap masa-nya, ada cerita.
masa dari dentingan masa.


bisakah aku mengukirnya bersamamu, cinta?

#15 memo; untuk yang terbuang.

tidak semua yang kamu ingini harus tercapai kan? seharusnya kau lihat lagi kebelakang atas semua yang telah kau perbuat. apakah ada guna? hanya saja terlihat konyol saat kau sudah terlampau berlebih atas cakap yang kau lontarkan, tapi tak kau sadari kau mengingkarinya, kau tidak pernah benar benar menjalaninya. omong besar. 

suatu saat aku akan membuktikannya padamu. lihat saja.

tertanda
yang terbuang.