Selamat pagi.
Seperti biasa, selalu ada
doa pada yang pertama. Selalu ada rasa yang berbeda di setiap mula. Setiap jumpa
apalagi. Diiringi lagu Float – Sementara
doa-doa di pagi Yogyakarta kupersembahkan padamu.
Ada doa dari rindu-rindu
yang kuselipkan diantara keheningan dini hari. Ada pula doa dari setiap
ketidakpedulianku di waktu-waktu padat ini. Ketahuilah, doa itu bisa berupa
apapun, dan wujud dari sebuah doa bisa jadi hadir di setiap masa yang sama sama
kita hindari berdua.
Tak usah khawatir, tak
usah cemas. Kita sudah sama-sama mengerti bahwa terlalu mengkhawatirkan sesuatu
hanya meninggalkan bekas-bekas tak baik, dan itu membuat candu. Lebih baik kita
sama-sama merangkai doa demi kebahagiaan masing-masing.
Ada doa dari senyap yang
tak bergeming
Ada doa dari bungkam yang
selalu terpendam
Ada doa dari genggam yang
tak pernah menggenggam.
Rindu? Ia selalu berada
di tempat yang sama. Mengantar doa dan surat-surat kita.
Selamat menikmati pagi
dan secangkir kopimu, Saka.
Yogyakarta, 30 Januari
2015
Kira.
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapusHehehe makasih ya :)
Hapus