Jumat, 29 Maret 2013

Dua Puluh Satu

Untuk setiap panjatan doa-doa, untuk setiap harapan yang semoga lekas jadi nyata, untuk sebuah cerita yang masih akan dinikmati kelanjutannya, untuk setiap luka yang menguatkan, untuk hati yang besar dan tegar menerima tantangan hidup.

selamat ulang tahun, diri sendiri :)

Kamis, 28 Maret 2013

di sini, memohon. di sana, mendongak. di sebuah hampa, jangan. di sebuah angan, pergi.

Sebuah Rotasi Rasa.

pukul sebelas lebih dua puluh lima menit.

kadang, tidak perlu mengingat untuk menghadirkan kembali kenangan tentang kamu, tentang kita. entah semesta atau memang namamu tidak akan sepenuhnya hilang dari pikirku, atau mungkin juga masih bebal berada di dasar dasar batinku.

tidak ada yang suka dengan perpisahan. tidak ada. yang ada hanya perasaan ikhlas merelakan dan pada akhirnya kita akan melanjutkan sisa sisa hidup kita kembali. yang ingin dikenang akan terus lekang, yang enggan dikenang mungkin saja terlupakan.
hidup ini akan terus berjalan ada atau tidak ada kamu.

dari kehilangan pula aku belajar untuk merelakan. untuk mengenal sebuah kata perpisahan yang tidak selamanya menyesakkan. merelakan itu belajar menerima, bahwa memang takdir Tuhan tidak merestui adanya kamu dalam aku. entah untuk saat ini, esok ataupun nanti.

iya, dari kamu pulalah aku belajar untuk mulai mencari sosok baik lainnya. bukan mencari penggantimu, bukan. karena bagiku setiap orang memiliki keistimewaannya tersendiri yang hanya dimiliki satu. maka dari itu aku menyebutnya, mencari sosok baru, sosok lain dengan keunikan dan kekhasan dirinya.

ah iya, aku sedang merasa ada beberapa tunas perasaan yang hinggap dalam lubukku. entah. begitu saja. rasanya aneh. berbeda. tidak tau. aku tidak pernah berharap dari tunas yang satu ini. perasaan ini terlalu dini untuk menyebutnya jatuh cinta.


Selasa, 26 Maret 2013

86 of 365

Writing is my cardio. how about you?

quote super from Arman Ramadhan. thanks :)

85 of 365

menapaki diri dengan kaki sendiri memang tidak mudah. tetapi hanya bergelayut pada janji yang tak pasti jauh lebih terasa hambar untuk di cecap lagi.

Entah.


Sakit. Kamu tau. 
Tersiksa. Kamu lihat. 
Lelah. Kamu. Seharusnya.

Sebuah malam yang aneh. Sedikit ketidakfokusan pada kami semua. 
Gerimis mengguyur emperan surat kabar. 
Membuatku mendongak dan meletakkan tanganku.

Menyentuh hujan.
Dingin.
Sesak.
Mendesak.

Seluruh kenangan sempurna terputar melalui setiap aroma hujan
yang tidak sengaja menyentuh di indera penciumanku.

Kamu.

Datang lagi.

Kali ini membawa rindu.
Sisa rindu lebih tepatnya.

Kamu lagi.
Masih kamu.
Iya, kamu.

Masih ingat aku rupanya.
Masih ingat kita?

Ah sudahlah.
Aku bosan.
Aku engah.
Aku jengah.

Kamu.

Mengapa kembali? Bosan sendiri? 
Lelah menghantui? Atau sulit melupakan aku?

Jumat, 22 Maret 2013

March Story (1)

dua puluh maret dua ribu tiga belas

lima tahun yang lalu, ditanggal yang sama.
aku menulis di sebuah lembar-lembar buku jejakku.
menggores tinta dari pena yang menggerus batin yang terkuras.

memohon.
berdoa.
jangan pergi.

mencoba menyadari bahwa siklus hidup
tidaklah sefasih sinetron di televisi.

pada hari itu pula aku mulai meragukan kekuatanku
memenangkan duga dan prasangka yang terus menggerogoti.

satu. dua. tiga

hanya menunggu saja kapan waktunya.

satu tahun yang lalu, ditanggal yang sama
aku menulis tentang bagaimana konspirasi semesta amatlah nyata.
bagaimana langkah langkah kecil dari harap baru
yang siap untuk memulai hidupnya

rona biru? tidak ada.
warna abu? enyah.

hanya senandung cita dan gejolak merah muda
menyala dengan riangnya.

aku juga menunggu detik detik membahagiakan itu
menunggu kamu
menunggu jadi kita
dan kupu-kupu menari mengelilingi jingga setiap harinya.

kini, dua puluh maret dua ribu tiga belas
dengan seluruh perubahan dan keadaan yang tercipta,
dari seluruh sebab dan akibat yang kemudian tercetak,

menjalani hari dengan naik turun gairah hidup.
melalui setiap waktu dengan hitam putih dunia.
menggembala mencari tempat tujuan.
menyetak banyak-banyak kenangan 
dengan seluruh wajah-wajah di kanan-kiri.
membuat kebahagiaan. baru.

Sabtu, 16 Maret 2013

Saya mungkin kehilangan folder berisi seluruh naskah, draft, cerita, moment dan tulisan-tulisan yang saya tulis selama kurang lebih dua tahun. Betapa hancurnya hati ini tau bahwa data bernama " nulis buku" itu akhirnya hilang ditelan kejamnya virus komputer. Unfortunately i havent backup that files and i just crying all night long.

Whoosaaah. What a difficult day ever at yesterday.

But, what i just receive and respond from my friends is so so so amazing.
Buat yang pada ngucapin bela sungkawa, buat doa doa. Buat semangat buat nulis lagi. Buat hiburan gila-gilaan yang dikasih dari dmalikam, ip family, tck family, orang orang rumah terutama ibuku. Dan kevin dan bagus. Ah both of you just so make me speechless. Thankyou.

Sekarang aku belajar buat nerima, buat ikhlas, buat bangkit lagi. Buat ngejar impian yang belum kecapai. Buat nulis lagi dan nervitin buku. Ah, aku pasti kuat :)

Buat yang udah punya karya-karyaku,  disimpen baik-baik ya.. Mungkin aku udah gapunya soft filenya lagi.. Hiks. Sedih.

Doain ya, semoga karya baru selanjutnya lebih cetaaar! Amin!

Jumat, 15 Maret 2013

74 of 365

If you don't push yourself to do more and more, times will kills you slowly

Tentang Waktu

waktu, masa, dan dentang akan tetap terus berjalan.

tidak peduli hidup penuh suka dan duka

tidak mau tau apa yang sedang dan akan terjadi

ada banyak detik yang disediakan semesta,

dan manusia seringkali lalai telah menghamburnya dengan sia-sia.


di suatu dini hari, aku berbicara tentang waktu bersamamu
tentang bagaimana kita nanti, esok atau lusa
tentang kita dahulu, masalalu, dan kenangan suatu waktu

tanpa sengaja aku menyebut sebuah kalimat itu:
tenang saja, kita kan masih mempunyai banyak waktu.
kamu menyanggupi. mengangguk di tengah keheningan yang kita cipta.

lalu, ternyata kita tertipu oleh siluet masa yang menyilaukan mata
membuat terlupa bahwa bumi tetap berputar, masa tetap berjalan, dan semesta tidak pernah terlelap

kita sempurna mengetahui bahwa masa-masa itu tidak selamanya kita miliki,
tidak selamanya pula apa yang diingin menjadi sama dengan apa yang direncanakan.
dan pada akhirnya, aku, kamu, kita, dan bahkan mereka menyadari bahwa kita tidak punya banyak waktu lagi. sebagian dari kita bahkan telah menghabiskan waktu yang diberikan pada mereka dengan penuh sia. dan yang mereka dapat lakukan hanya mengaduh, menyesali masa-masa.

kini, aku mengubah pandangan dan ekspektasi mengenai waktu. lakukan yang bisa kamu lakukan selama kamu mampu, diberi kesempatan dan waktu masih bisa tersedia.

"karena hari ini tidak akan terulang kembali, lakukan hal terbaik agar ia layak untuk dikenang, bukan untuk disesali" 
"Semua hal butuh waktu, tetapi tanpa memiliki waktu seluruhnya akan percuma" - kiramadhani

Senja Memerah dan Kawanannya

Senja memerah. aku menengadah. rinduku menjelajah. - @kiramadhani

jadi jatuh cintaku yang mana yang menurutmu sia-sia? - @anggarief

Senja memerah. aku gerah. mata merah. - @bagussuprayitno

Senja memerah. air mata tercurah. doa terpasrah - @anggarief

jadi sebuah perasaan rindu mana lagi kah yang menurutmu kupalsukan? - @kiramadhani

cuma kangen yang enggak bisa dipalsuin cina. - @anggarief

Senja memerah. Jingga terbelah. Luka terbilah - @kiramadhani


Senin, 11 Maret 2013

karena kebiasaan tidak selalu mutlak kebenarannya

by: dosennya bagus

Sebuah Mula


Yogyakarta, 10 Maret 2013

Meja nomor delapan belas, sehabis latihan.

Saya dan dia (yang seharusnya bertiga) berada pada sebuah situasi yang masih tidak kita percayai sampai saat ini. Ini hanya seminggu setelah kami mengetahui nama masing-masing. Ini baru tiga empat kali bertatap wajah dan bertegur sapa sebagai dua orang asing.

Entah berapa kata, ‘kok bisa ya?’ yang terucap dari bibir kami berdua. Lalu setelahnya mempercayai bahwa semua konspirasi ini memang begitu benar adanya.

Betapa hidup adalah hasil dari tiap langkah yang kita tapak, ketika halang rintang adalah resiko dari batu-batuan yang bertebar di jalanan. Dan setelahnya akan ada sebuah jawab dari tanya dan ekspektasi yang telah terbentuk dari angan dan ingin yang tersusun sebelumnya. Entah baik, entah tidak. Semua itu tergantung daripada bagaimana kita memandang sebuah jerih dari tiap peluh yang terkuras tersebut.

Hidup terlalu singkat untuk membuatnya menjadi sia-sia. Karena itulah kami juga berbicara tentang masa depan. Tentang mimpi masing-masing, tentang harapan dan doa-doa. Bagaimana kita tetap fokus dan memperjuangkan bagaimana hidup kami selanjutnya bertahan dan berjalan. Dengan langkah kaki masing-masing, namun tetap saling menguatkan, mendukung dan mengamini dalam batin masing-masing kami.

Ketika kami berusaha keluar dari zona aman, ketika kami berusaha terjun dalam hal yang asing dan penuh liku di mata kami, kami menemukan sebuah konspirasi zionis yang membuat decak kagum kami, karena kami tahu, kami dipertemukan dengan seluruh beda dan langkah yang berbeda arah mulanya. Dan di sinilah kami, membuat sebuah kisah persahabatan dan pertemanan yang saling mengumbar tawa dan membagi cerita.

and this story has just begin..

70 of 365

Bagaimana kita keluar dari zona aman kita dan terlepas adalah tantangan kehidupan yang akan membuat sadar bahwa hidup tidak selalu begitu-begitu saja. life is never flat :)

Hujan Pagi Ini

Pagi ini gerimis membasahi kota
rintik halusnya menerpa wajahku
seiring dengan itu ada rindu dari tiap bulir yang tergenang
tapi yang tersebut bukan namamu lagi

hujan meluruhkan rasa-rasa yang tersisa karenamu
hujan membasuh sejumput duka yang kemarin lalu enggan beranjak dari langit-langit aku
dan bersamaan dengan hujan kali ini aku tersenyum menengadah,
berseru seraya menikmati sisa gerimis hujan
yang sedikit demi sedikit tersapu matahari
lalu kembali menikmati sebuah bilik hati yang tidak berpenghuni~

Selasa, 05 Maret 2013

ada sebuah doa dan rindu yang sengaja kusematkan dibalik hujan pagi ini.

64 of 365

Jangan kamu menyisakan rasa apapun untuk orang yang tidak kamu tunjuk sebagai pilihanmu, baik rasa sayang, benci, kecewa, atau bahkan rasa rindu.

Sepagi ini.

Sepagi ini aku terbangun karena suara menggelegar petir bersambut hujan yang kian menderas. mengumpulkan nyawa-nyawa yang belum terkumpul sempurna. 

Sepagi ini aku berkutat dengan mimpi buruk semalam. saat aku terhenyak pukul dua pagi dan mengatur nafas dan deru jantungku. terkaget.

Sepagi ini aku sudah mengetik tuts di tomblol keyboard, menulis tentang bagaimana masa masa hujan yang kuhabiskan untuk menikmati beberapa kenangan tentang kamu, dia, maupun kita.
tentang bagaimana kuhabiskan pagi, tentang bagaimana luka yang menguak di sebuah pagi yang dingin seperti ini, dengan iringan melodi rintik hujan yang menyempurnakan sendu. Iya, adegan demi adegan yang terputar dari jejak memoritmo yang terekam sempurna direlung otakku yang kemudian berderet menyembul satu-satu dan tersusun sedemikian rupa membuat lupa reda rasanya.

Sepagi ini aku juga masih menyematkan doa-doa kepada seluruh kamu yang entah. kepada hujan-hujan yang tidak kunjung reda, kepada pula perasaan yang entah kapan redamnya. aku tidak lagi bisa membaca hatiku, entah namamu, entah namanya yang sebenarnya telah benar-benar terukir di sana.

Sepagi ini aku menyeruput teh panas masih dengan latar tanah-tanah basah yang terdiam terhunus bulir-bulir hujan, dan aku masih saja berkutat dengan simpul-simpul rindu yang entah, siapa pemiliknya.

Senin, 04 Maret 2013

ini adalah cobaan Tuhan.

jadi ceritanya aku mau cerita, dua hari ini nih antara ngeselin dan ngebetein. gimana enggak coba, kemarin udah janjian ke sunmor eh pas udah mau berangkat motor dipake, abis motor dateng kaki kiri kepentok standar tepat pas aliran darah, alhasil njarem. nyes bgt rasanya. trus pas pulang, disrempet mobil di perumahan. kaki kanannya buat nyangga motor biar enggak jatuh dan aku enggak masuk selokan. *alhamdulillah cuma kakinya aja yang nyungsep tapi enggak masuk selokan* pffft. kakiku kemeng banget sampe sekarang. pity me :( bersyukurnya lagi masih bisa sempet ntn acara seru yang namanya Jogjanesia di vredeburg gara-gara dijemput sama partner perumahan sebelah :3 meskipun pas sampe rumah lagi tambah kemeng kakinya. daan ternyata cobaan ini tidak berhenti sampai disitu..

tadi pagi, aku kekampus dengan malasnya, buat mastiin revisi key in sama ambil MoU buat acara kampus. pelan-pelan aku bawa motornya, soalnya kakinya rada bengkak.. perjalananku mulus-mulus aja sampai di.. perempatan condong catur deket kampus, perempatan paling kampret. jadi, aku ada di barisan paling depan, pojok kiri. aku udah pasang lampu tanda mau belok ke kiri, aku udah curiga sama mas-mas di sebelahku itu, bau-baunya dia mau lurus, tapi berhubung aku dah riting, jadi oke-oke aja. eh gak taunya, pas udah lampu ijo, aku duluan mau belok, pas belok persis ada suara mag jedok! dari belakang. spontan kaget aku tengoklah kebelakang. dan.. mas mas itu berkata dengan muka super njengkelin dan kampreeet bgt bilang: "Mbaknya kok gak riting sih?" sontak aku emosi dan bentak-bentak itu mas-mas kampret: "INI NAMANYA APA KALO BUKAN RITING, MAS?! MASNYA GABISA LIAT YA?!" kataku sambil menunjuk lampu sen yang masih nyala sambil marah-marah dibelokan kampus dan dilihatin buanyak orang. aku enggak peduli dan akhirnya ngebut ke parkiran kampus sambil ekstra jengkel. sampe kampus tangannya gemeter saking emosinya. fuh. aku dosa apasih? semoga ini hanya cobaan Tuhan biar lebih ati-ati lagi.

jadi, buat SEMUA pengendara mobil ataupun motor, sepeda, becak, andhong ataupun odong-odong. JANGAN sekali-kali berada di jalur kiri kalau kalian gak mau belok ke kiri. atau atleast ngasih jalan kek buat yang mau belok biar enggak kejadian kayak tadi. masih mending tadi dia yang nabrak, kalau aku yang gak sengaja nabrak trus aku yang disalahin? *amit amit naudzubillahimindzalik!* 

ya gitudeh ceritanya. intinya sih banyak-banyak doa biar kita selalu dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa :')


Sabtu, 02 Maret 2013

61 of 365

aku mengawali bulan dengan perasaan suka cita, sama seperti doa-doa suka cita yang kusebut bersama namamu.

Recap; My Unpredictable Februari

What a month! my jet lag month and down feeling. and also surprisingly decision also. 

done watching ge pamungkas standup comedian, take a picture with one of my fave, ernest prakarsa. then meet some new friend that so nice and friendly. done with my academic things, very thankful to the result and GPA also. then have enjoyable time with my besties. done to dealing with my self with this deep shit feeling.
I have a plan to join part time in my favorite place, but suddenly, because of the permission of my father *finally* to join other event, so at djendello koffie, wednesday night, very very lat minutes to go home, finally I have to accept my audition of performing comedy theater that the title is, Tulah Cinta Kuasa. and I will be one of the actress then and will be perform in the middle of April. sounds great, isn't ? :)
then, so many friends really give me support to give my best in this. ahh :') and also about the planning to publish my anthology and my first novel as soon as possible. what a wonderful achievement in this month :D