Keyakinanmu adalah kekekalanku
Memunculkan seribu kesesalan yang terendap dalam selasar pikirku
Merakit keniscayaan yang tak tau kemana berlabuh
Kekekalanku adalah omong kosong
Serupa najam yang kau lapisi pada tapak tapak arang pada
Senyampang nagam yang bermula dari dasar lautan banda naira
Omong kosong adalah rangkaian kosa kata tak bermakna yang kau buat seolah-olah bermakna dan kau isi dengan nagam dan najam dan kepura-puraan
Jogja, 5 Maret 2015
Kamis, 05 Maret 2015
Rabu, 04 Maret 2015
Casuarina Equisetifolia
Dalam rindang pohon eru
Aku menengadahkan harapanku
Menyusunnya dalam tiap ranting yang kokoh
Menitipkan setitik dua titik mimpi di dalamnya.
Dalam teduh pohon eru
Aku menyematkan doaku
Menyelipnya dalam setangkup haru pada daun daun gugurnya
Dalam ketabahan pohon eru
Aku menitipkan hatiku
Menitipkan juga ragu
Yang menyaru dengan tetesan embun pagi
Di setiap sela jari pohon eru.
Jogja, 4 Maret 2015
Aku menengadahkan harapanku
Menyusunnya dalam tiap ranting yang kokoh
Menitipkan setitik dua titik mimpi di dalamnya.
Dalam teduh pohon eru
Aku menyematkan doaku
Menyelipnya dalam setangkup haru pada daun daun gugurnya
Dalam ketabahan pohon eru
Aku menitipkan hatiku
Menitipkan juga ragu
Yang menyaru dengan tetesan embun pagi
Di setiap sela jari pohon eru.
Jogja, 4 Maret 2015
Label:
#2015,
March Project
Memajuh Mimpi
Dalam gelas berisi mimpi itu
Kulihat dua bola mata yang memandang nanar
Diam
Diam
Diam
Lalu menangis
Dalam langit mimpi yang menjatuhkan kepucatpasian semesta
Kutatap dua telapak tangan yang rapuh
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Lalu jatuh
Dalam pekat pekat arang pada
Langit dalam gelas itu berkecamuk,
Ada sepasang bola mata juga kedua telapak tangan
Yang sibuk memajuh mimpi
Mulut-mulut mereka penuh darah
Tangisan dari mimpi-mimpi
Tak ada ampun
Hingga hingar bingar tak ada lagi
Hingga harapan tak bersuara lagi
Hingga hidup enggan bangkit kembali.
Jogja, 3 Maret 2015
Kulihat dua bola mata yang memandang nanar
Diam
Diam
Diam
Lalu menangis
Dalam langit mimpi yang menjatuhkan kepucatpasian semesta
Kutatap dua telapak tangan yang rapuh
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Lalu jatuh
Dalam pekat pekat arang pada
Langit dalam gelas itu berkecamuk,
Ada sepasang bola mata juga kedua telapak tangan
Yang sibuk memajuh mimpi
Mulut-mulut mereka penuh darah
Tangisan dari mimpi-mimpi
Tak ada ampun
Hingga hingar bingar tak ada lagi
Hingga harapan tak bersuara lagi
Hingga hidup enggan bangkit kembali.
Jogja, 3 Maret 2015
Label:
#2015,
March Project
Senin, 02 Maret 2015
SARIRA
Ada yang hancur dalam semayam yang betah berlama-lama tinggal.
Seperti magma yang menyongsong kekalutan sarira.
Menjadi debu, abu, atau masa lalu?
Jogja, 2 Maret 2015
Seperti magma yang menyongsong kekalutan sarira.
Menjadi debu, abu, atau masa lalu?
Jogja, 2 Maret 2015
Label:
#2015,
March Project
Pada Malam Ganjil
Pada malam ganjil
Lagu pelantun rindu
Samar
Tercekat
Pada pusang-pusang perasaan.
Drama romantika menjelma
Memendam mimpi
Meramu haru di ujung jari.
Lagu pelantun rindu
Samar
Tercekat
Pada pusang-pusang perasaan.
Drama romantika menjelma
Memendam mimpi
Meramu haru di ujung jari.
Minggu, 01 Maret 2015
Talah Temu
Tersebut aku.
Pada sebuah langkah yang tak bisa kusebut langkah
Pada sebuah juang tak tak bisa kubilang berjuang
Bertalah-talah aku
Menuju kamu.
Menjangkau sesalku
Menelan bulat cemoohmu
Bertalah-talah aku
Menuju dulu.
Kepada temu yang urung kau pertanyakan.
Jogja, 1 Maret 2015
Pada sebuah langkah yang tak bisa kusebut langkah
Pada sebuah juang tak tak bisa kubilang berjuang
Bertalah-talah aku
Menuju kamu.
Menjangkau sesalku
Menelan bulat cemoohmu
Bertalah-talah aku
Menuju dulu.
Kepada temu yang urung kau pertanyakan.
Jogja, 1 Maret 2015
Label:
#2015,
March Project
Langganan:
Postingan (Atom)