Selasa, 24 Juni 2014

Jatuh Cinta Diam Diam (2)

Aku melihat dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.

Serupa itu aku bersahabat lagi dengan luka. Senyumnya mengembang seperti bahagia. Meski dia tak tau senyumku bisa lebih dari itu ketika menatapmu dari balik meja. 

Aku melihat dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.

Seketika itu aku tau inilah risiko jatuh cinta diam diam. Sebab aku, yang mengutuk ketakutanku dan mengumpati setiap kesempatan yang terbuang hanya untuk berada di keramaian bersamamu. Kadang tanpa sebuah sapa, atau bahkan sapaan basa basi. Seperti biasa. Aku tak pernah berbicara secanggung itu kecuali denganmu. 

Aku melihat dia yang menatapmu dengan tatapan lebih lamat.

Kecewa? Pasti. Tapi aku tak pernah mempunyai hak untuk itu. Perasaan ini bukanlah milik khalayak ramai. Dia cuma ingin kamu. Sayangnya dia lebih suka berdiam diri dengan rahasia-rahasia. Menyimpan. Dan membuang kuncinya jauh jauh. 

Untuk dia yang melihatmu dengan tatapan lebih lamat.. 
dia yang selalu terlihat peduli padamu, meski aku tak kalah khawatir tentang kamu, dan hanya bisa melontarkan candaan sederhana untuk tau kondisimu. Meski yang kurasakan, lebih dari itu.

Karena risiko jatuh cinta diam-diam, ya patah hati diam diam pula.

2 komentar:

  1. suka ending kalimatnya patah hati diam diam pula hehe nice

    BalasHapus
  2. kdang jtuh hati diam-diam itu nikmat. haha

    BalasHapus