Rabu, 15 Mei 2013

Coba Pikir Sekali Lagi.

Aku tidak tau malam ini ada gemintang di langit sana. Tetapi yang kutahu malam ini begitu luruh dalam keheningan. Seluruhnya.

Aku masih tidak mengerti bagaimana mengeja perasaanku. Pikiran-pikiran skeptisku mendadak menguasai sepertiga keyakinanku. Mengusik. Mengganggu.

Sayup-sayup suara cicak dan detak jam dinding beradu. Memburu satu sama lain. Membuatku tidak bisa berpikir dengan jernih. Ah, ini Cuma alasan supaya ketidaksinkronan otakku termaafkan saja. Seperti itulah bisikan dari tepian pundakku.

Entahlah. Memang semua hal perlu dimengerti? Memang semua hal perlu dicari alasannya?
Menurutku tidak.

Seperti ketika hari ini hujan dan besok tidak, meskipun seharusnya ini musim kemarau, dan bukan musim hujan. Terlalu memusingkan untuk memikirkan seluruh hal yang ada di dunia, bukan?
Pikirlah yang penting untuk dipikirkan. Menurutku begitu.

Pikirkan apa yang seharusnya dipikirkan, yang patut dipikirkan. Seringkali kita terjebak pada pemikiran yang sebenarnya kurang penting untuk dipikirkan. Memiirkan kisah cinta lalu yang kandas, memikirkan kenangan yang tak usai mengusik, atau memikirkan dia yang sudah memiliki gandengan baru.

Buat apa?


Toh hal-hal tidak-begitu-penting semacam itu hanya merusak pikiran-pikiran baikmu. Terutama jika kau masih tidak atau belum bisa menerima kenyataan-kenyataan diatas tadi.  Tapi semua itu pilihan, kita berhak dan diperbolehkan memilih apapun dalam hidup, dengan catatan ada tiap risiko dari tiap pilihan yang kita pilih. Well kalau menurut pendapat saya, hidup  akan terus berjalan mau kamu terima atau tidak terima dengan siklus dari proses hidup itu. Lanjutkan atau kamu akan tau bagaimana menyesali kehidupan itu sangatlah merugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar