Jumat, 22 Maret 2013

March Story (1)

dua puluh maret dua ribu tiga belas

lima tahun yang lalu, ditanggal yang sama.
aku menulis di sebuah lembar-lembar buku jejakku.
menggores tinta dari pena yang menggerus batin yang terkuras.

memohon.
berdoa.
jangan pergi.

mencoba menyadari bahwa siklus hidup
tidaklah sefasih sinetron di televisi.

pada hari itu pula aku mulai meragukan kekuatanku
memenangkan duga dan prasangka yang terus menggerogoti.

satu. dua. tiga

hanya menunggu saja kapan waktunya.

satu tahun yang lalu, ditanggal yang sama
aku menulis tentang bagaimana konspirasi semesta amatlah nyata.
bagaimana langkah langkah kecil dari harap baru
yang siap untuk memulai hidupnya

rona biru? tidak ada.
warna abu? enyah.

hanya senandung cita dan gejolak merah muda
menyala dengan riangnya.

aku juga menunggu detik detik membahagiakan itu
menunggu kamu
menunggu jadi kita
dan kupu-kupu menari mengelilingi jingga setiap harinya.

kini, dua puluh maret dua ribu tiga belas
dengan seluruh perubahan dan keadaan yang tercipta,
dari seluruh sebab dan akibat yang kemudian tercetak,

menjalani hari dengan naik turun gairah hidup.
melalui setiap waktu dengan hitam putih dunia.
menggembala mencari tempat tujuan.
menyetak banyak-banyak kenangan 
dengan seluruh wajah-wajah di kanan-kiri.
membuat kebahagiaan. baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar