Selasa, 04 Februari 2014

Yth. Inspirator Awal Tahun

Untuk Dimas Novriandi @dimasnovriandi

“Jangan jadikan kegagalan sebagai hambatan, jadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk kesukesan yang lain”

Sepertinya, kalimat di atas adalah inti dari beberapa hal yang Mas Dimas utarakan pada seminar “Bridging your Career” yang diadakan kampus saya, 6 Januari 2014 lalu. Sebagai mahasiswa tingkat akhir tahun 2014 adalah tahun dengan banyak harapan-harapan baru sekaligus tugas dan beban-beban yang meminta segera di selesaikan. Dan sudah tentu pikulan beban paling berat saya saat ini adalah.. skripsi. Di tengah kejenuhan saya mengabaikan skripsi saya, awal tahun ini juga merupakan awal yang baik untuk niat-niat baik dan inspirasi yang tidak terkira datangnya. Salah satunya dapat bertemu dengan mas Dimas.  Dan surat untuk selebwit kali ini dengan penuh rasa kagum saya kirim kepada Mas Dimas. hehe.

Ya, saya yang baru tau bahwa ada alumni kampus saya International Program Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia tercinta ini yang sukses di bidang yang justru tidak terlalu dekat dalam bidang yang telah dijalaninya selama empat tahun itu. Akuntansi. Pada awalnya, saya hanya tau XM Gravity adalah tempat di mana salah satu selebtwit dan penulis favorit saya, Rahne Putri bekerja. Ternyata Mas Dimas Novriandi adalah General Manager di sana. Betapa senangnya saya dapat bertemu dan mengikuti seminar dengan beliau sebagai salah satu pembicaranya.

Mas Dimas menjelaskan kepada kami tentang pengalaman-pengalaman semasa kuliah dan bekerja, berbagai halang rintang dan kegagalan yang kadang datang berkali-kali, namun tidak menyurutkan langkah untuk selalu mencoba setiap kesempatan yang ada, karena kita tidak pernah tau jalan mana yang akan membawa kita mencapai kesuksesan. Saya terkesan sekali dengan bagaimana mas Dimas yang notabene akhirnya bisa sukses justru bukan di bidang akuntansi, namun di bidang komunikasi, digital life dan social media strategist dan lain sebagainya. Saya, sebagai mahasiswa manajemen yang justru lebih memiliki minat di dunia tulis menulis pun semakin terpacu meneruskan apa yang jadi keinginan saya. Apalagi ketika Mas Dimas menceritakan pengalamannya sebagai blogger, yang mana sangat menohok saya kala itu. Bagaimana tidak, saya yang sudah vakum ngeblog selama 2 bulan lebih mendadak teringat blog saya yang telah saya telantarkan. Tetapi sisi baiknya, Mas Dimas memberi saya motivasi untuk kembali menulis dan sehari setelah seminar tersebut, blog saya aktif kembali hingga saya menulis surat ini. Semoga tetap konsisten menulis hingga seterusnya, Amin.

Surat ini, adalah surat terima kasih atas inspirasi yang tidak terkira. Mungkin terlihat sepele dan sederhana. Tetapi buat saya cerita dari pengalaman Mas Dimas membuat saya tidak takut lagi untuk menghadapi langkah-langkah di masa depan, meskipun tidak pasti sama dengan apa yang kita tempuh saat ini, yang jelas masa depan itu ada untuk di hadapi, bukan untuk di pikirkan terus akan jadi apa kita nanti. Dari Mas Dimas juga, saya belajar bahwa tidak ada kata terlambat. Apapun yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan berbuah manis. Entah cepat atau lambat. Entah sesuai dengan harapan atau tidak. Setidaknya setiap kesempatan telah dicoba dan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Yah, saya belajar banyak tentang ini dari mas. Terima kasih, terima kasih banyak :)

Oh iya. Selepas seminar, sebenarnya saya ingin berbicara sedikit tentang dunia tulis menulis. Namun karena keterbatasan waktu, hal itu tidak bisa terealisasi. Tetapi saya mempunyai tekad bahwa suatu hari nanti saya akan bertemu Mas Dimas lagi di suatu hari di suatu kesempatan. Semoga :)

Salam dari Jogja


Kiki Ramadhani

2 komentar:

  1. :D waw. keyen.
    tetap rajin ya nulisnya, siapa tau suatu hari kamu jadi seperti dia.

    - ika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak, belajar sama yang udah sukses jadi termotivasi biar jadi sukses juga :) Makasih kak ikaa :*

      Hapus