Kamis, 09 Februari 2012

#16 Mengukir Masa.

dear langit. mengapa aku tak gentar ingin mengukir dirimu. mengukir serat serat tak tentu, mengukir jejak hujan, dan mengukir dia. andai saja aku dapat mengukir namaku di hatinya. andai saja.
senyumnya mengembang seperti cerahnya matahari. menghangatkan. sayangnya banyak orang menunggu kehangatannya. sama sepertiku.


dear hujan. mengapa aku selalu suka wangimu? selalu ingin memeluk aroma yang kau bawa, aku juga ingin mengiringimu. mengiringi kesejukan saat kau tiba. ingin membasahi tanah tanah tandus, bahkan hatinya tang tandus, mungkin? hah. apakah aku hanya bergurau mendendangkan namamu melulu dalam pikirku? entahlah. entah.


dear senja. mengapa kau selalu terlihat istimewa? mengapa kau selalu dapat memenangkan hati para pecinta kata. aku juga ingin sepertimu. selalu istimewa, selalu spesial di tiap hadirnya. selalu memukau dengan setiap sisinya. indah. selalu indah.


Di setiap masa-nya, ada cerita.
masa dari dentingan masa.


bisakah aku mengukirnya bersamamu, cinta?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar