Selasa, 21 Februari 2012

Semestaku kamu, Semestinya.

Pagi yang dingin, mendinginkan suhu hatimu, membekukan benih benih rindu. memekakkan masa masa palsu yang terpaut tujuh jeda. Tidak sedetikpun menjelaskan sapa.

Kata seorang yang sering ku pinjam sandarannya, rentetan kisah ini berpotensi. ada indikasi untuk menuai hasil dari jari jemari yang melangkah atas tiap gerakmu. terlebih, yang kuingini justru kamu dan seutuhnya kamu. bukan hanya kisah yang semu. bukan juga hanya kata tercetak dari kenangan yang tergenang di sela waktu. Dapatkah semesta memberiku kamu?

Dan sepenuhnya yang harus kau tau, di sisi tepian peluhku yang memuai begitu saja, tidaklah akan menjadi sia-sia. Kelak, tunggulah semesta melakukan kewajibannya :)

kiki ramadhani
@kii992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar