Sabtu, 25 Februari 2012

Kisah Klise dan Kamu!

bibir ini terlampau kelu untuk menampik rasa sengit yang telah kau haturkan. kau memang selangkah berlebih dari orang-orang itu. meski ku tau di luaran sana masih terbengkah banyak angka yang menyerupai kamu.
tetapi bagiku, yang seperti kamu cuma satu. dan iya itu memang kamu.


candamu membuatku berantakan. tawa berserakan. menahan geli dan mendongak pelan saat candamu mulai membahana. kau tau aku suka, caramu mendaur ulang rasa begitu sempurna. harus ku akui jejakmu serupa membekas di dinding dinding senyumku. taukah kamu?


di sela jeda, sapamu kadang basa basi. sekedar hanya pengisi waktu senja. hanya saat kau ingin bercerita. tetapi aku tak menangguhkannya, waktu itu kurasa aku beruntung, dapat kawan dengan tawa lepas dengan kekhasannya yang tak terduga. teman bicara yang setia. aku suka ketika kita saling berhalusinasi tentang bagaimana kita melucuti masa, saat bagaimana menarik-ulurkan rasa yang tak ternyana.. mulai bereinkarnasi dalam bilik linikala kita berdua.


sejujurnya aku juga tak menyadari, juga tak menampik keganjilan rasa dalam batin kami. 


yang ku tau, begitu merah jambunya pipiku saat kau menatapku kala itu.
duduk berdua di tengah keramaian yang menyelimuti kota.
menghabiskan ber-ribu-ribu detik, yang begitu menyergap cepat. memburuku untuk cepat cepat menyelesaikan makan malam pertamaku, bersamamu.


menegaskan kembali seluruh warna yang tercipta,
meluruhkan seluruh luka dalam bejana jelaga,
menghantarkan rasa yang tertangkap basah sedang memperhatikan wajahnya.


kisah klise di malam kamis yang berakhir bahagia. 


Rizki Ramadhani
@kii992

2 komentar:

  1. eaaaaaaa..
    "sejujurnya aku juga tak menyadari, juga tak menampik keganjilan rasa dalam batin kami"
    like dis!

    BalasHapus
  2. aaaaaa mamaaaaaan :') hihi. iya man, it was that so. it was :')

    BalasHapus