Kamis, 23 Februari 2012

Catatan Sajak Malam Hujan

wangi hujan dan kamu, rasa rasanya abu abu ku mengabu jadi merah jambu #sajakmalam


aku merindukanmu selayaknya merindukan wangi hujan tatkala kemarau tak jua mereda. susah mengingatnya, sulit menemukannya. #sajakmalam

rintik hujan yang jatuh tak pernah mengaduh, mengeluh bahkan memaksa berteduh. bolehkah aku menjadi hujan dalam hidupmu? #sajakmalam

hujan menghujani jelaga malam, membasahi batin yang masih kaku. sedikit berharap ia menghantarkan namaku menujumu. #sajakmalam 

hujan telah mereda, sejenak kumemohon sepasang pesakitan tak lagi mendera. itu saja. #sajakmalam

sejenak hujan mengungkungkan jemarinya, meskipun begitu, rindu senantiasa menyertai di setiap tanah basah, di sela kemaraunya #sajakmalam

hujan menghujani lugumu dengan serpihan masalalu. meskipun bergitu, ia tak akan mengubah lagu sendu dalam jengkal malammu. #sajakmalam

akhir-akhir ini hujan mengelakkan senja, sepertinya, ia sedang cemburu buta. #sajakmalam

seperti halnya aku yang ingin menepikan hujan dalam kalutmu, aku juga ingin menyematkan sejejak rindu. #sajakmalam

@kii992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar