Kamis, 15 Mei 2014

#30DaysOfHappiness (Day 9)

Forgive me for the absteeinsm. Since my laptop are gone. No no. My laptop going to rehab since I do the very big mistake on it and.. tadaam. The lcd was broken :(

Oke. Saya menyadari (benar benar menyadari) beberapa, atau bahkan banyak hal dari insiden yang menimpa saya. Terutama karena saya terkadang menunda sesuatu, ceroboh, dan tak menyadari kesalahan. 

Saya lalai dan hanya memikirkan apa yang menjadi kebahagiaan saya, tanpa memikirkan bahwa hidup tak hanya soal mencari pembahagiaan, namun juga kolaborasi antara rasa syukur dan kepekaan kita terhadap sekitar. Apapun. Perasaan orang lain, hewan, dan benda benda di sekekiling kita.

Di hari yang naas itu. Saat passion menggebu untuk mengerjakan skripsi sangatlah besar, justru saat itu cobaan datang. Tidak main main. Seperti tercambuk dengan luka yang dulu pernah tertancap. Dari sekian rasa sakit dan beban, saya paling tak bisa mendengar ibu saya. Beban beliau sudah terlampau banyak, hingga saya menambahinya lagi dan lagi. Sebagai seorang anak, saya merasa.. belum bisa menjadi seperti yang ibu saya mau. 

Keesokan harinya, saya memberanikan diri untuk.. meminta maaf langsung kepada beliau. Tak perlu menunggu lebaran. Tak perlu ada momen khusus. Di tepi lapangan karangwaru saat mengantar beliau mengajar, saya mengucapkan itu.

Seberapa sering kamu, kalian meminta maaf pada teman, sahabat, pacar atau mantan pacar, atau orang lain dibandingkan dengan kepada orang tua sendiri?

Beliau hanya berkata saya dimaafkan sambil ditepuk halus kelala saya.. sama seperti beliau ketika mendoakan saya saat saya berpamitan pergi.

Untuk itu dan saya semakin yakin, salah satu tujuan kebahagiaan saya, adalah membahagiakan ibu saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar