Minggu, 04 Mei 2014

Selamat Ulang Tahun.


Bukan jejak dan jarak yang menyebabkan seluruh rentetan semesta sedemikan rupa, bukan pula cerita-cerita klise yang sering kita tertawakan itu. Pada akhirnya, kisah kita pun sama klisenya.

Mungkin bukan perihal janji untuk tetap di sana menanti, bukan pula siapa yang paling cepat kembali. Tetapi ada bagian yang tak sempat kita sebutkan, bahwa diantara janji dan harapan yang kita coba susun dengan sempurna, ada waktu dan takdir yang tak kuasa kita tandingi.


Ribuan detik kuhabisiJalanan lengang kutentangOh, gelapnya, tiada yang bukaAdakah dunia mengerti?
Miliaran panah jarak kitaTak jua tumbuh sayapkuSatu-satunya cara yang adaGelombang tuk ku bicara
Tahanlah, wahai WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang harus tiba tepat waktunyaUntuk dia yang terjaga menantiku
Tengah malamnya lewat sudahTiada kejutan tersisaAku terlunta, tanpa saranaSaluran tuk ku bicara
Jangan berjalan, WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang harus tiba tepat waktunyaSemoga dia masih ada menantiku
Mundurlah, wahai WaktuAda "Selamat ulang tahun"Yang tertahan tuk kuucapkanYang harusnya tiba tepat waktunyaDan rasa cinta yang s'lalu membaraUntuk dia yang terjagaMenantiku -Dewi Lestari-
Selamat Ulang Tahun.pada segenap harap harap yang semoga mekar dengan indahnya, serupa perjuangan dan pengorbanan yang (mungkin) tiada habisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar