Rabu, 25 Januari 2012

#11 Yogyakarta, Punya Cerita

Disinilah hulu dari semua hilir. Asal dari segala muasal. Hidupku. Kisahku.
Tempat kelahiranku, Yogyakarta.

Sembilan belas tahun sudah aku menapaki jejak kehidupan di kota pendidikan ini. Disinilah aku memulai tiap episode dan skenario yang di gariskan yang Maha Kuasa. Entah mengapa aku tidak pernah meninggalkan kota ini dalam jangka waktu yang lama. Bagiku, disinilah rumahku.

Tiap detik bisuanmu, aku tetap tergugu. Demi Sang Tugu yang tak lekang oleh terik mentari, aku menunggumu. Menunggumu dengan seluruh keajaibanmu. Jogjaku.

Aku suka saat temarammu. Selalu suka. Aku suka bersenda dengan langit Malioboro, bercengkrama dengan tanah Adi Sucipto, atau tertawa dengan saupan angin Pantai Sepanjang.

Kesenduanmu pun begitu kurasa, saat puing puing abu beterbangan, melambaikan duka, meneriakkan kesedihan. Dua tahun yang lalu, saat Merapi memuntahkan keresahannya, lima tahun yang lalu, saat goncangan dahsyat menggema di bagian selatan. Aku menerawang, merasakan pedihmu, sakitmu, dan sesakmu.

Yang selalu setia, tak lelah meskipun kutapaki dengan sejuta kisah tak bertuan.
Yang selalu cinta, tak henti menebarkan kasih di tiap sudut kotanya.
Yang selalu indah, tak pernah bosan menjadi bagian dari dirimu.

Bagiku, kota ini lebih dari kamu. Disinilah aku menemukan kehidupanku. Ia kadang memercikan kesedihan, namun tak khayal menebarkah kebahagiaan, memunculkan rona warna-warni. Juga menunjukkan kamu. Yang selalu menumbuhkan rasa nyaman, bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Never ending Love, Jogjakarta Berhati Nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar